Satelit Rahasia China Lepas Benda Kecil Misterius di Orbit

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Rabu, 25/01/2023 09:45 WIB
Foto: China pada hari Sabtu meluncurkan roket Long March-7 Y6 yang membawa pasokan ke stasiun ruang angkasa Tiangong China. (Getty Ima/China News Service)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satelit rahasia milik China atau yang disebut Shijian 23, telah melepaskan sebuah objek misterius ke orbit yang berada di sampingnya.

China meluncurkan Shijian 23 dengan roket Long March 7A pada 8 Januari, mengirim satelit ke orbit transfer awal, untuk mencapai orbit geostasioner (GEO) yang dituju sekitar 35.786 kilometer di atas permukaan Bumi

Menurut data yang dirilis oleh Skuadron Pertahanan Luar Angkasa (18 SDS) Angkatan Luar Angkasa AS, menunjukan bahwa Shijian 23 mencapai orbit geosinkronisasi sekitar 15 Januari.


Wahana tersebut kemudian melayang menuju posisi yang diinginkan di sabuk GEO. Katalogisasi oleh 18 SDS lebih lanjut mengungkapkan bahwa Shijian 23 merilis objek pada 16 Januari.

18 SDS mencantumkan objek sebagai "AKM" atau motor tendangan apogee, yang digunakan dalam beberapa peluncuran untuk membantu satelit mencapai orbit tujuannya. Namun, ada kemungkinan bahwa objek tersebut adalah subsatelit, yang akan digunakan bersama dengan satelit induk untuk pengujian di orbit, demikian dilansir dari Space, Rabu (25/1/2023),

Satelit Shijian 21 China, yang diluncurkan pada 2021, juga mencapai GEO dan merilis satelit, yang kemudian digunakan untuk pengujian. Shijian 21 kemudian melanjutkan untuk berlabuh dengan satelit navigasi dan pemosisian Cina Beidou-2 G2 yang sudah tidak berfungsi dan menariknya ke orbit keluar dari jalur pesawat ruang angkasa aktif di GEO.

Sabuk geostasioner sangat berguna untuk berbagai tujuan, karena satelit yang mengorbit di sana bergerak selaras dengan rotasi Bumi. Hal ini membuatnya tampak selalu ada di posisi yang sama di langit.

Posisi itu sangat berguna untuk menyediakan jalur komunikasi konstan, data meteorologi, dan pengawasan di area yang dipilih. Menghapus satelit mati dan puing-puing dari sabuk ini akan membantu menjaga orbit tetap tersedia untuk digunakan.

Namun, apa yang direncanakan China untuk Shijian 23 belum terungkap. Satelit itu digambarkan singkat yang digunakan untuk eksperimen ilmiah dan verifikasi teknis oleh media pemerintah China. Pelacakan yang sedang berlangsung dapat memberikan petunjuk tentang aktivitas satelit.

Masalah rumit lainnya adalah kenyataan bahwa laporan awal setelah peluncuran dari kontraktor luar angkasa utama China dan media pemerintah Xinhua mencantumkan dua satelit tambahan, yakni Shiyan 22A dan 22B sebagai muatan di atas peluncuran.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center