Covid Varian Baru Bobol Vaksin, Jangan Abaikan Gejala Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tiga tahun berada di dalam pandemi, dunia kembali harus menghadapi dua varian Covid-19 terbaru. Varian XBB 1.5 dan BF.7 disebut memiliki kemampuan membobol antibodi yang berasal dari vaksin dan infeksi Covid-19 sebelumnya.
XBB 1.5 dan BF.7 disebut jadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 saat ini. XBB 1.5 di Amerika Serikat (AS), sedangkan BF.7 membuat kenaikan kasus di China selama beberapa waktu.
XBB 1.5 atau yang dikenal sebagai Kraken ditemukan pertama kali di New York AS pada bulan November-Desember tahun lalu.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan XBB 1.5 sebagai varian paling menular. Namun menurut lembaga PBB itu, varian tak membuat mereka yang terinfeksi akan menjadi sakit parah.
Pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove menjelaskan virus pada mutasi menempel pada sel dan akhirnya bereplikasi dengan mudah. Inilah yang membuat XBB 1.5 merupakan sub-varian paling menular sekarang.
"Ini adalah subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi. Alasan untuk ini adalah mutasi yang ada di dalam subvarian omicron yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah," kata pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (17/1/2023).
Sedangkan Sheena Cruickshank yang merupakan Profesor dari Universitas Manchester menjelaskan XBB 1.5 berasal dari gabungan dua fragmen varian virus Covid-19. Subvarian rekombinasi itu merupakan turunan dari XBB dan XBB 1.
"Dua strain Omicron BA.2 yang berbeda bergabung untuk menciptakan ini. Sebenarnya [XBB.1.5] adalah keturunan dari XBB dan XBB.1. Jadi, cucu dari XBB, yang pada dasarnya berasal dari dua versi BA.2," jelasnya seperti dikutip dari Euronews.
XBB 1.5 sangat berbahaya karena dapat menghindari antibodi, dan menurutnya membuat varian itu berbahaya. Kraken juga disebut memiliki kemampuan menempel pada sel manusia.
(npb/npb)