Covid Varian Baru Bobol Vaksin, Jangan Abaikan Gejala Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
17 January 2023 08:20
Waspada! Omicron XBB.1.5
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tiga tahun berada di dalam pandemi, dunia kembali harus menghadapi dua varian Covid-19 terbaru. Varian XBB 1.5 dan BF.7 disebut memiliki kemampuan membobol antibodi yang berasal dari vaksin dan infeksi Covid-19 sebelumnya.

XBB 1.5 dan BF.7 disebut jadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 saat ini. XBB 1.5 di Amerika Serikat (AS), sedangkan BF.7 membuat kenaikan kasus di China selama beberapa waktu.

XBB 1.5 atau yang dikenal sebagai Kraken ditemukan pertama kali di New York AS pada bulan November-Desember tahun lalu.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan XBB 1.5 sebagai varian paling menular. Namun menurut lembaga PBB itu, varian tak membuat mereka yang terinfeksi akan menjadi sakit parah.

Pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove menjelaskan virus pada mutasi menempel pada sel dan akhirnya bereplikasi dengan mudah. Inilah yang membuat XBB 1.5 merupakan sub-varian paling menular sekarang.

"Ini adalah subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi. Alasan untuk ini adalah mutasi yang ada di dalam subvarian omicron yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah," kata pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (17/1/2023).

Sedangkan Sheena Cruickshank yang merupakan Profesor dari Universitas Manchester menjelaskan XBB 1.5 berasal dari gabungan dua fragmen varian virus Covid-19. Subvarian rekombinasi itu merupakan turunan dari XBB dan XBB 1.

"Dua strain Omicron BA.2 yang berbeda bergabung untuk menciptakan ini. Sebenarnya [XBB.1.5] adalah keturunan dari XBB dan XBB.1. Jadi, cucu dari XBB, yang pada dasarnya berasal dari dua versi BA.2," jelasnya seperti dikutip dari Euronews.

XBB 1.5 sangat berbahaya karena dapat menghindari antibodi, dan menurutnya membuat varian itu berbahaya. Kraken juga disebut memiliki kemampuan menempel pada sel manusia.

Kemampuan BF.7 bukan hanya bisa melewati antibodi di tubuh manusia. Varian itu juga dilaporkan mampu menularkan pada lebih banyak orang dibandingkan dari yang dilakukan omicron sebelumnya.

Dosen Senior Mikrobiologi Medis Universitas Westminster Manal Mohhamed, menjelaskan BF.7 memiliki R0 dari 10 hingga 18,6. Sebagai informasi, R0 adalah bilangan reproduksi dasar.

Melansir The Conversations, dengan fakta tersebut berarti seseorang yang terinfeksi BF.7 dapat menularkan pada 10-18,6 orang lainnya. Angka itu terlalu tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata omicron sebelmnya berjumlah 5,08 orang.

Penderita varian BF.7 disebut tidak menunjukkan gejala apapun atau sama seperti sub-varian omicron lain. Alasan inilah yang membuat tingkat penularan varian tersebut tinggi.

Gejala Covid-19

Gejala pada varian BF.7 disebut cukup ringan. Mulai dari demam, batuk, sakit tenggorokan, hingga kelelahan. Namun ada beberapa pasien yang terinfeksi BF.7 disebut memiliki gejala gastrointestinal seperti munta dan diare.

Sementara itu, Zoe Health Study juga melaporkan beberapa gejala yang dialami mereka yang positif Covid-19. Beberapa diantaranya masih mencakup gejala seperti sakit tenggorokan, pilek, hingga berubahnya indera penciuman.

Berikut daftar gejala yang dilaporkan Zoe Health Study:

  • sakit tenggorokan
  • pilek
  • hidung tersumbat
  • bersin
  • batuk tanpa dahak
  • sakit kepala
  • batuk berdahak
  • suara serak
  • sakit otot dan nyeri
  • indra penciuman yang berubah
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular