
Waspada Pandemi Belum Tamat, Ada Bukti Baru dari Pfizer

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 sepertinya masih akan berlanjut lama. Buktinya, Pfizer menaikkan proyeksi penjualan vaksin mereka.
Pfizer, salah satu produsen vaksin Covid-19 yang terbesar, hari ini (Selasa, 1/11/2022) memasang target penjualan tahunan yang lebih tinggi untuk vaksin Covid-19.
Perusahaan Amerika Serikat tersebut menargetkan pendapatan US$34 miliar dalam setahun dari penjualan vaksin Covid-19, lebih tinggi US$2 miliar dari proyeksi sebelumnya.
Pfizer mengembangkan vaksin Covid-19 bersama BioNTech asal Jerman. Mayoritas penjualan vaksin Covid-19 berasal dari permintaan pemerintah global, termasuk pemerintah Amerika Serikat.
Penurunan laju penularan Covid-19 berdampak ke pendapatan perusahaan produsen vaksin. Banyak analis meramalkan, permintaan atas vaksin dalam beberapa tahun ke depan bakal hilang karena mayoritas penduduk dunia sudah menerima paling tidak satu dosis vaksin.
Untuk mengantisipasi penurunan permintaan, Pfizer berencana memasang harga empat kali lipat untuk vaksin Covid-19 buatan mereka yang di pasarkan Amerika Serikat.
Langkah ini akan diambil setelah pemerintah AS berhenti menyediakan vaksin gratis dan permintaan bergeser ke pasar privat.
"Franchise Covid-19 kami tetap akan menjadi penghasil pendapatan miliaran dolar sampai beberapa waktu ke depan," kata CEO Pfizer Albert Bourla, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/11/2022).
Sepanjang kuartal ketiga 2022, Pfizer meraih pendapatan US$4,4 miliar dari penjualan vaksin Covid-19. Kinerja ini jauh di atas proyeksi analis yaitu US$2,6 miliar.
Namun penjualan pil obat Covid-19 produksi Pfizer, Paxlovid, hanya mencapai US$7,51 miliar di bawah estimasi pasar yaitu US$7,66 miliar. Pfizer menargetkan meraih pendapatan US$22 miliar dari penjualan pil terapi antivirus inhibitor protease SARS-CoV-2 tersebut.
Pfizer saat ini juga tengah mengembangkan vaksin jenis baru. Vaksin respiratory syncytial virus (RSV) yang dikembangkan perusahaan dikabarkan efektif mencegah infeksi berbahaya pada bayi jika diberikan ke ibu hamil.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Pengguna Vaksin Booster Pfizer-Astra Pasti Happy