Grab-Gojek Banyak Saingan Baru, Angkat Jemuran hingga Digaji

Tech - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 October 2022 10:50
Pengendara motor melintas disamping jalur sepeda di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Senin (17/10/2022). Pemprov DKI Jakarta akan membangun jalur sepeda baru sepanjang 196,45 kilometer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Pengendara motor melintas disamping jalur sepeda di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Senin (17/10/2022). Pemprov DKI Jakarta akan membangun jalur sepeda baru sepanjang 196,45 kilometer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab dan Gojek kini punya banyak pesaing, mulai dari yang menawarkan gaji pada driver hingga layanan angkat jemuran.

Selain dua nama pemain besar ini, industri ride-hailing kedatangan para pemain baru untuk bersaing di pasar Indonesia. Para operator datang dari lokal dan juga dari negara lain.

1. Jeggboy

Dari lokal, Indonesia punya layanan pengantaran dari Salatiga bernama Jeggboy. Layanan ini bukan hanya mengantarkan makanan atau orang namun beberapa kali mendapatkan permintaan dari angkat jemuran orang hingga menemani konsumen ke pernikahan.

Sahono yang mendirikan Jeggboy, mengatakan layanannya kebanyakan masih untuk pengantaran makanan dan belanja di pasar tradisional. Namun akhirnya juga berkembang ke layanan lain seperti antar barang serta orang.

"Lucu-lucu itu yang jomblo enggak punya teman atau malu minta bantuan untuk agak rapi. itu beberapa kali atau kalau enggak mereka enggak berangkat kita yang berangkat dengan nama dia kadonya dari mereka, nama yang ditamu mereka. Sering nemenin," kata Sahono kepada CNBC Indonesia beberapa waktu yang lalu.

"Kalau musim penghujan itu mereka yang bekerja kantoran jemuran di luar minta tolong untuk masukan ke dalam. Takut ada tokek, masuk ke rumah nangkep apa biasanya nyuruh kami," imbuhnya.

Jeggboy telah beroperasi sejak 2016 dan melayani Salatiga dan sekitarnya dengan jumlah driver mencapai 230 orang. Namun, dia mengatakan banyak juga yang melakukan pengiriman ke kota Semarang serta Yogyakarta.

Layanan tersebut baru bisa digunakan dengan memesan melalui WhatsApp. Sahono menjelaskan untuk layanan seperti antar makanan akan dibebankan Rp 10 ribu untuk 5 km dan kilometer berikutnya Rp 2 ribu.

Namun di luar layanan tersebut dibebankan biaya non-regular, yakni Rp 20 ribu pada satu jam pertama.

2. InDrive

InDrive menjadi penantang baru di industri ride-hailing Tanah Air. Pasalnya aplikasi asal California, Amerika Serikat, itu menawarkan biaya bagi hasil aplikasi yang lebih sedikit kepada para mitra pengemudi atau driver.

InDrive menawarkan hanya 10% potongan bagi hasil kepada driver, cukup rendah dibandingkan dengan aplikasi lain yang rata-rata mengambil komisi driver sebesar 20%. Artinya jatah yang didapatkan pengemudi inDrive adalah 90%.

Director of Ride-Hailing APAC inDrive Roman Ermoshin, menuturkan dibandingkan kompetitor ojek online (ojol) lainnya, inDrive memang hanya mengambil komisi dari driver dengan jumlah yang lebih sedikit. Ia memastikan hal itu dilakukan agar kesejahteraan pengemudi tetap terjamin.

"Anda mengambil [pekerjaan sebagai pengemudi], dan aplikasi ini hanya menagih Anda 10%," kata Ermoshin saat konferensi pers di Jakarta belum lama ini.

"10% dari perjalanan dan sisanya adalah milik Anda, dan itu memberi Anda, secara harfiah, memberi Anda pekerjaan," imbuhnya.

InDrive sendiri baru meluncur tahun lalu di Indonesia. Saat ini Ermoshin mengklaim mereka telah memiliki lebih dari 600 ribu mitra pengemudi.

3. AirAsia

Awal bulan depan, layanan taksi online dari AirAsia akan mulai beroperasi di Indonesia. Perusahaan menjanjikan kesempatan kepada seluruh driver yang bergabung untuk bisa menjadi karyawan tetap dengan gaji bulanan lebih dari Rp 10 juta, sama seperti yang mereka berikan di Malaysia mulai 1 Oktober 2022.

"Ya, pengemudi Indonesia akan mendapatkan skema kerja yang sama," kata Lim saat konferensi per virtual.

"Benar. Jadi setiap negara yang kita tuju ke sana, jadi itu [program di Malaysia] sudah menjadi model standar, tapi kita harus mengubahnya untuk mengikuti dengan kebutuhan pasar dan juga regulasi yang berlaku di negara itu," terangnya.

Di Malaysia Airasia mengumumkan program pekerjaan penuh waktu untuk semua pengemudi dari cabang e-hailing, Airasia Ride, yang baru kepada pengendara pengiriman makanan Airasia dan Airasia Xpress.

Pengemudi yang memenuhi syarat dapat mengikuti program Pengemudi Penuh waktu yang memungkinkan mereka untuk memiliki pendapatan dasar bulanan hingga RM3,500 (sekitar Rp 11,5 juta).

Driver juga akan mendapat manfaat fasilitas bahan bakar, dan kesempatan untuk mendapatkan total pendapatan hingga RM 8,000 (Rp 26,4 juta) dengan skema insentif driver tambahan.

Di Bali, AirAsia baru berencana meluncurkan layanan transportasi online berbasis taksi dan mobil pribadi. Namun, AirAsia juga punya rencana untuk melebarkan saya ke layanan sepeda motor.

"Transportasi roda dua adalah pasar yang menarik. Kami sedang menjajaki dan bekerja sama dengan pihak berwenang terkait kemungkinan peluang," ujar CEO Airasia Super App Amanda Woo kepada CNBC Indonesia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Telat 3 Menit, Penumpang Gojek-Grab Kena Denda di Singapura


(dem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading