Nadiem Usul Kurikulum Computational Thinking, Ini Definisinya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 October 2022 11:15
Nadiem Makarim (Tangkapan layar)
Foto: Nadiem Makarim (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa tahun lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengusulkan computational thinking jadi salah satu kompetensi tambahan untuk sistem pembelajaran di Indonesia. Namun apa sebenarnya computational thinking itu?

Dalam acara Grow with Google di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 2020 lalu, Ketua Bebras Indonesia, Inggriani Liem menjelaskan computational thinking adalah aktivitas ekstrakulikuler yang mengedukasi anak untuk punya kemampuan problem solving pada era digital.

"Karena nantinya kan banyak solusi yang lahir dalam bentuk aplikasi, software, maupun sistem komputer maka dibutuhkan Computational Thinking," ujar Inggriani.

Saat anak sudah dikenalkan dengan sistem komputer atau segala macam mengenai platform digital butuh juga compassion atau melakukan dengan hati nurani. Dia mencontohkan saat sudah dikomputasi jadi robot tidak memiliki hati bukan lagi manusia.

"Karena kalau semua di komputasi jadi robot tidak punya hati, bukan manusia. Untuk bisa bikin robot harus kreatif, inovatif, harus tahu robot itu untuk apa. Jadi computational thinking cuma platform, sistem computing kan ada manusianya," ucap Inggriani.

Laman BBC menjelaskan dengan computational thinking atau pemikiran komputasi memungkinkan seseorang untuk mengambil masalah yang kompleks, memahami masalah dan mengembangkan solusi. Selanjutnya solusi itu bisa disajikan dengan cara yang bisa dipahami baik oleh komputer, manusia atau keduanya.

BBC memperkenalkan empat teknik landasan untuk berpikir bak komputer. Pertama adalah dekomposisi, yakni memecahkan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian yang lebih kecil serta lebih mudah dikelola.

Selanjutnya, pengenalan pola yaitu mencari kesamaan antara dan di dalam masalah itu. Kemudian, abstraksi yaitu fokus pada informasi yang penting saja, mengabaikan detail yang tidak relevan.

Terakhir adalah algoritme, yakni mengembangkan solusi langkah demi langkah untuk masalah. Selain juga aturan yang diikuti untuk menyelesaikan masalah.

Keempat teknik ini sama pentingnya, BBC mencontohkan seperti kaki meja jadi satu hilang maka meja akan ambruk. Dengan menerapkan seluruh teknik dengan benar maka akan membantu saat memprogram komputer.

Sementara itu, laman Dicoding menjelaskan soal langkah yang dilakukan untuk melakukan konsep ini. Mulai dari perincian masalah dengan melakukan analisis dan penjabaran yang benar dan tepat, lanjutkan dengan memikirkan algoritma yang sistematis.

Langkah terakhir adalah dengan membuat solusi yang aktual serta melakukan evaluasi secara sistematis. Ini dilakukan dalam rangka menguji kebenaran hipotesis.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Aplikasi Pelat Merah Nadiem, Pesaing Zenius-Ruangguru?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular