Tolak FB-Gaji Startup Jutaan Dolar, Pilih Bantu Kementerian

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
28 September 2022 15:45
Ibrahim Arief (Tangkapan layar via Twitter @ibamarief)
Foto: Ibrahim Arief (Tangkapan layar via Twitter @ibamarief)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mendapat tawaran pekerjaan di raksasa teknologi seperti Facebook pasti menggiurkan. Atau, ketika startup lokal menawarkan kompensasi jutaan dolar untuk menjadi salah satu level petinggi perusahaan, tak ada alasan lain untuk menolak.

Namun cerita berbeda datang dari Ibrahim Arief, atau biasa dipanggil Ibam. Ketika dia dipinang pertama kali oleh Facebook, ia malah berpikir ulang. Sebab ia sedang mempertimbangkan tawaran lain di Indonesia yang, kalah menarik dari sisi materi, tetapi memberinya kepuasan.

"Rencana awal saya adalah berangkat ke Eropa dan membangun karir saya di Facebook London. Namun setelah melalui pertimbangan yang matang dan proses pengambilan keputusan yang alot, saya memilih untuk tetap tinggal di Indonesia bekerja sama dengan GovTech Edu," ujarnya dikutip dari laman Medium GovTech Edu, Rabu (28/9/2022).

Sekadar informasi, GovTech Edu adalah sebuah tim, bagian dari Telkom Group, yang terdiri dari 200 lebih profesional yang bekerja langsung dengan berbagai kementerian di Indonesia.

Sebelum di GovTech Edu, Ibam memimpin tim perekayasa perangkat lunak di Bukalapak sebagai VP of Engineering.

Seolah-olah tawaran Facebook tidak cukup untuk menguji komitmennya, tawaran lain datang saat dia membentuk tim di GovTech Edu. Salah satu perusahaan rintisan teknologi yang didanai dengan baik, menawarkan pendapatan jutaan dolar kepadanya.

Meskipun dia tergoda untuk menerima tawaran itu, Ibam memutuskan untuk tetap memilih GovTech Edu.

"Saya memahami kesempatan dipekerjakan oleh Facebook - peluangnya mungkin satu dari seribu. Tapi, seperti yang kita tahu, pemerintah kita jarang menggunakan pendekatan teknologi yang berpusat pada pengguna dalam program mereka - kemungkinannya mungkin satu dari sejuta, menurut saya. GovTech Edu adalah kesempatan yang bagus dan langka. Saatnya kita memberi tahu dunia apa yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia dengan teknologi," katanya.

Ibam tak sendiri, Head of Product GovTech Edu Nada Haroen juga punya pengalaman serupa. "Misi ini sejalan dengan nilai-nilai pribadi saya. Selain itu, minat saya yang kuat pada pendidikan dan teknologi telah membawa saya ke sini. Saya sendiri telah menikmati dampak positif dari pendidikan dan akan sangat bagus jika kita dapat membawa dampak ini kepada lebih banyak orang di luar sana."

GovTechEdu setidaknya telah mengembangkan 7 platform berbasis digital untuk pendidikan yang dipelopori oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Seluruh platform ini dikerjakan oleh tim khusus di Kemendikbudristek dan tergabung ke dalam Ekosistem Teknologi untuk Transformasi Pendidikan.

Secara total, semua aplikasi digital dan situs web dalam Ekosistem Teknologi untuk Transformasi Pendidikan sudah digunakan oleh 2,7 juta guru dan 364 ribu sekolah di seluruh Indonesia.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Aplikasi Pelat Merah Nadiem, Pesaing Zenius-Ruangguru?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular