
Deadline Elon Musk Beli Twitter 2 Minggu Lagi, Ada Duitnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk diperintahkan pengadilan untuk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar (Rp 668 miliar) secepatnya.
Jika sampai 28 Oktober perjanjian tidak juga terjadi, pemilik SpaceX dan Tesla itu akan tetap menghadapi persidangan.
Meski berpredikat sebagai orang paling kaya di dunia, bos Tesla itu tetap butuh bantuan pendanaan. Pada April lalu Elon Musk menyiapkan dana total US$ 46,5 miliar atau Rp 706,80 triliun untuk membeli Twitter.
Dilaporkan CNBC Internasional. Musk berutang pada Morgan Stanley sebesar US$25,5 miliar dan komitmen pendanaan ekuitas sebesar US$21 miliar. Pendanaan itu beberapa diantaranya berasal dari Bank of America, Barclays, serta MUFG.
Binance, platform jual beli aset kripto, dikabarkan juga ikut berinvestasi pada pembelian tersebut. Dalam daftar pendanaan ekuitas, perusahaan dilaporkan berinvestasi US$500 juta sebagai bagian dari janji pembiayaan US$7 miliar.
Investasi ini jadi modal CEO dan pendiri Binance Changpeng Zhao mewujudkan Web3. Dia diketahui percaya pada visi dunia kripto soal jenis internet itu, dikutip Selasa (12/10/2022).
"Kami senang bisa membantu Elon mewujudkan visi baru untuk Twitter," kata Zhao kepada CNBC Internasional, beberapa waktu lalu.
"Kami berharap bisa berperan dalam menyatukan media sosial dan Web3 serta memperluas penggunaan dan adopsi teknologi kripto serta blockchain".
Sementara itu, dalam keterbukaan saham, Musk mengatakan tetap akan membeli Twitter. Ini agak berbeda dengan sikapnya yang pernah membatalkan kesepakatan.
Drama akuisisi Twitter sempat batal akibat Musk menilai media sosial tersebut membuat pernyataan menyesatkan mengenai jumlah akun bot spam dalam platform. Musk diketahui ingin menilai klaim Twitter mengenai jumlah akun spam hanya 5% dari pengguna aktif harian (mDAU).
Inilah yang membuat Musk dan Twitter berhadapan di persidangan Delaware's Court of Chancery pada 17 Oktober 2022. Raksasa jejaring sosial itu menginginkan bos Tesla tetap menutup kesepakatan pembelian.
Reuters melaporkan nampaknya Musk yang ingin tetap membeli karena enggan berbicara di hadapan pengadilan dan mengungkapkan ke publik, pembicaraan dan negosiasi dengan investor pendukungnya dalam rencana akuisisi Twitter.
Sementara itu, The Information melaporkan bahwa dua investor utama pendukung Musk masih memegang komitmennya. Dua investor utama tersebut adalah perusahaan modal ventura Sequoia Capital dan Binance.
Sequoia Capital menyatakan dana US$800 juta yang mereka siapkan untuk mendukung Musk mengambil alih kendali Twitter, tetap tersedia. Juru bicara Binance, yang berjanji mengucurkan US$500 juta untuk mendukung Musk, menyatakan komitmen perusahaan tak berubah.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Twitter Setop Tambah Karyawan, Akuisisi Elon Musk Lancar?