Makin Banyak! Ini Daftar Perusahaan yang PHK Karyawan 2022

teti purwanti, CNBC Indonesia
07 October 2022 11:10
Indosat Ooredoo  (Indosat Ooredoo )
Foto: Indosat Ooredoo (Indosat Ooredoo )

7. Mobile Premiere League

Start up e-sports asal India yang melebarkan sayapnya di tanah air ini mengumumkan PHK kepada sekitar 100 karyawan dan memutuskan untuk keluar dari pasar Indonesia.

Menurut keterangan pihak perusahaan, PHK massal dan penutupan bisnis di Indonesia ini adalah upaya untuk menumbuhkan bisnis inti serta menutup bisnis yang tidak berjalan.

8. Mamikos

Start up yang menyediakan layanan pencarian kos ini melakukan PHK untuk menjaga kesehatan kondisi keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar dan ekonomi makro yang sedang dipenuhi ketidakpastian.

Sejauh ini, pihak Mamikos belum bisa memberikan kepastian terkait jumlah karyawan yang terkena PHK.

9. Zenius

Rohan Monga (Chief Executive Officer) dan Sabda PS (Co-founder & Chief Education Officer) dalam konferensi pers pengumuman pendanaan Seri A Zenius. (Dok. Zenius)Foto: Rohan Monga (Chief Executive Officer) dan Sabda PS (Co-founder & Chief Education Officer) dalam konferensi pers pengumuman pendanaan Seri A Zenius. (Dok. Zenius)

Start up edukasi Zenius melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan karena perusahaan terdampak oleh kondisi makroekonomi.

Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi yang mempengaruhi industri, Zenius menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis.

10. JD.ID

Layanan belanja online atau e-commerce JD.ID menempuh langkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.

PHK itu juga ditempuh karena JD.com Inc selaku perusahaan induk JD.ID menanggung beban yang besar setelah penyebaran virus COVID-19 di berbagai kota di China.

11. LINE

Line Indonesia sempat menjadi sorotan di media sosial karena dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 80 karyawan di Indonesia.

Meski demikian, pihak LINE sudah memberikan klarifikasi bahwa PHK memang terjadi, namun jumlah karyawan yang terdampak tidak sampai ke angka yang disebutkan.

12. Beres.id

Perusahaan rintisan (startup) Beres.id mengumumkan akan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2022. Penyebabnya, yakni pandemi covid-19 yang berdampak pada gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang tinggi perusahaan.

"Dengan berat hati kami mengumumkan mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," ujar Co-founder and CEO Beres.id Choong Fui Yu dalam pernyataan di situs resmi, dikutip Jumat (10/6).

Beres.id mengatakan menutup operasional merupakan keputusan yang sulit. Tapi, perusahaan yakin ini merupakan cara terbaik untuk menghormati kewajiban kepada karyawan dengan memberikan pemberitahuan dan pembayaran pesangon.

13. Carsome

Perusahaan jual beli mobil, Carsome, akan memutus hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan karena alasan efisiensi.

Dikutip dari techwireasia, Jumat (30/9), perusahaan yang mempunyai unit usaha di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Singapura ini dikatakan akan mengurangi karyawan di cabang negeri jiran.

14. Xendit

Ruang kantor XenditFoto: dok Xendit

Startup fintech Xendit memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina.
Tessa Wijaya, Chief Operating Office Xendit, mengatakan perusahaan melakukan pertimbangan matang sebelum mengumumkan PHK.

"Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi kami membutuhkannya untuk mengoptimalkan bisnis kami untuk jangka pendek dan panjang," ujarnya, mengutip dealstreetasia.com, Rabu (5/10).

Para karyawan Xendit yang terkena PHK akan diberi kompensasi yang layak dan perpanjangan asuransi kesehatan serta dukungan alumni. Perusahaan ini memiliki lebih dari 900 karyawan per Agustus 2022.

15. Indosat Ooredoo Hutchison

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 300 karyawannya.

Director & Chief of Human Resources Officer IOH Irsyad Sahroni mengatakan langkah rightsizing ini telah berjalan lancar dan 95 persen karyawan yang terkena dampak setuju.

Adapun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah. Menurut Irsyad, jumlah ini secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.

(dem)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular