Ga Mau Ketinggalan Indonesia, Negara Ini Rilis Crypto-Rial

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 September 2022 11:05
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Regep Tayyip Erdogan mengadakan konferensi pers bersama 19 Juli 2022 di Teheran, Iran. (Getty Images/Contributor)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Regep Tayyip Erdogan mengadakan konferensi pers bersama 19 Juli 2022 di Teheran, Iran. (Getty Images/Contributor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran segera memiliki mata uang digitalnya sendiri. Bank sentral Iran, CBI mengatakan akan mulai meluncurkan "crypto-rial" sebagai mata uang digital pada Kamis waktu setempat.

CBI mengatakan tujuan merancang uang digital itu mengubah uang kertas jadi entitas yang bisa diprogram. Fitur yang ditawarkan adalah keamanannya yang tinggi termasuk desainnya yang membuat crypto-rial bisa dilacak dengan mudah bahkan saat ponsel diretas, dikutip Otaghiranonline, Kamis (22/9/2022).

Sebelumnya, bank sentral Iran mengatakan crypto-rial direncanakan jadi jenis baru mata uang nasional dengan sepenuhnya digital.

Laman itu menuliskan mata uang digital milik Iran tidak dirancang untuk bersaing dengan mata uang kripto global. Ini tidak seperti bitcoin ataupun kripto lainnya.

Crypto-rial merupakan mata uang digital bank sentral (CBDC) terpusat. Sifatnya tidak anonim dan sesuai dengan persyaratan anti pencucian uang.

Indonesia juga dilaporkan sedang menyiapkan "rupiah digital". Bank Indonesia mengungkapkan sedang dalam tahap akhir mata uang digital itu.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pihaknya sedang menyiapkan sistem pembayaran dan mengkaji penetapan nilai tukar rupiah digital.

"Sekarang, kita sedang dalam proses akhir rupiah digital. Sekarang kami dalam proses interkoneksi, integrasi, interoperabilitas," kata Perry, dalam acara Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking ke-16.

Bank Indonesia sedang dalam tahap penyempurnaan bentuk uang tersebut, termasuk terkait fitur keamanan. Selain itu menyiapkan untuk bisa digunakan dalam transaksi lainnya, seperti perbankan digital, e-commerce, dan metaverse.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Sentral Ini Uji Mata Uang Digital, Ikut India dan China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular