Jarak Vaksinasi Covid-19 Terlalu Mepet Bikin Hilang Khasiat?

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 September 2022 07:05
Pengunjung mall mengantri untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga covid-19 di mall Bale Kota Tangerang, Banten, Selasa 19/07. Pemerintah resmi memberlakukan wajib vaksin booster atau dosis ketiga untuk masuk mal atau area publik lainnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Pengunjung mall mengantri untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga covid-19 di mall Bale Kota Tangerang, Banten, Selasa 19/07. Pemerintah resmi memberlakukan wajib vaksin booster atau dosis ketiga untuk masuk mal atau area publik lainnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jarak satu dosis vaksin Covid-19 dengan dosis lainnya beberapa minggu bahkan untuk mendapatkan booster mencapai 6 bulan setelah vaksinasi kedua. Bagaimana jika jarak itu terlalu pendek?

Guru Besar Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Amin Soebandrio mengatakan jika jarak antar dosis terlalu dekat membuat responsnya menjadi tidak optimal. Dia menjelaskan vaksin diberikan saat kadar antibodi sedang turun.

"Kalau jarak dari satu vaksin dengan vaksin lain terlalu dekat maka responnya juga tidak optimum. Jadi diharapkan vaksin berikutnya ketika kadarnya sudah menurun, diperlukan booster," kata Amin dikutip dari kanal Youtube BNPB Indonesia, Rabu (7/9/2022).

"Kalau kadar sedang tinggi-tingginya lalu divaksin lagi, misalnya sebulan kemudian tidak efisien karena tingkatan antibodi tidak terlalu tinggi."

Dari sejumlah penelitian yang dilakukan oleh banyak peneliti, Amin mengatakan antibodi Covid-19 akan menurun pada kisaran 6-8 bulan. Jadi misalnya telah terpapar maka dalam rentang waktu tersebut antibodi akan cenderung turn.

Untuk itu, vaksinasi dilakukan setelah 6 bulan divaksinasi atau pernah terinfeksi virus penyebab Covid-19. Amin juga menambahkan perlu diamati setelah mendapatkan booster apakah perlu mendapatkan lagi setelah waktu tertentu.

"Diterima sekitar 6 bulanan. Apabila booster sudah dilakukan booster kedua kita terus mengamati apakah memang 6 bulan sekali atau 12 bulan sekali, virus influenza setahun sekali. Covid-19 masih terus diselidiki," jelasnya.

Indonesia sendiri sudah mulai menjalankan booster kedua alias pemberian dosis Covid-19 keempat. Namun masih terbatas untuk para tenaga kesehatan.

Amin mengatakan saat ini vaksinasi masih terus dikejar dan dituntaskan. Baik vaksinasi primer dosis kedua serta dosis booster pertama.

"Diharapkan booster bisa dilaksanakan untuk semuanya. kita tahu vaksinasi kedua baru 70% masih terus dikejar. sudah mendapatkan vaksinasi kedua sudah disarankan mendapatkan booster pertama suntikan ketiga. diharapkan bisa dituntaskan juga," ungkap Amin.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Duh, Laju Vaksinasi Booster Lambat Stok Vaksin Menumpuk


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading