Ekonomi Lagi Sulit, Bos Huawei Mau Alihkan Fokus Bisnis

Intan R.D, CNBC Indonesia
23 August 2022 21:08
FILE PHOTO: People walk past a sign board of Huawei at CES (Consumer Electronics Show) Asia 2016 in Shanghai, China May 12, 2016. REUTERS/Aly Song/File Photo
Foto: Huawei (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Huawei Technologies China mengungkapkan rencana mengalihkan fokus bisnis perusahaan. Ren Zhengfei mengatakan perusahaan saat ini akan mengejar skala untuk memastikan keuntungan dan arus kas yang sehat di tengah kondisi ekonomi global yang memasuki periode resesi panjang.

"Dengan prinsip utama bertahan hidup, bisnis marjinal akan menyusut dan ditutup, dan dampaknya akan dirasakan oleh semua orang," tulis pendiri Ren Zhengfei dalam email kepada staf, outlet berita keuangan Yicai melaporkan, dikutip dari Reuters, Selasa (23/8/2022).

Pernyataan itu disampaikan Huawei kepada para karyawannya. 

Meski demikian, Yicai tidak merinci apakah Ren menjelaskan bisnis mana yang ia sebut "marjinal". Yang jelas, media lokal tersebut menyebut soal "personel tambahan" akan dipindahkan ke tim cadangan.

Ren juga menyoroti pentingnya fokus awal perusahaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Kita harus jelas bahwa membangun infrastruktur TIK adalah misi Huawei, dan semakin sulit masanya, semakin kita tidak bisa goyah," katanya.

Huawei kemungkinan akan menutup bisnis di beberapa negara yang masih belum ditentukan. Selain itu, perusahaan juga akan mengurangi investasi serta ekspansi demi mempertahankan ritme bisnis yang sesuai mulai tahun depan. 

Ekonomi global yang diprediksi akan terus menurun selama dekade berikutnya akibat perang dan pandemi COVID-19 membuat masa depan Huawei suram dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Amerika Serikat menempatkan Huawei dalam daftar hitam ekspor pada tahun 2019. Konsekuensinya, perusahaan itu dilarang mengakses teknologi penting asal AS, sehingga mengganggu kemampuannya untuk merancang chip dan komponen sumber dari vendor luar.

Amerika Serikat mengatakan Huawei adalah risiko keamanan, yang juga telah dibantah oleh perusahaan itu.

Pada paruh pertama 2022, Huawei menderita penurunan laba 52% menjadi 15,08 miliar yuan, menurut perhitungan Reuters. Penyebabnya adalah ekonomi yang lemah, pandemi COVID, dan tantangan rantai pasokan yang merugikan bisnis perangkat perusahaan yang menjual smartphone dan laptop.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Guo Ping: Huawei Dukung Pembangunan TIK di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular