Setelah PLN, 26 Juta Data Indihome Bocor & Disebar Hacker

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah ada laporan potensi kebocoran data pelanggan PLN, masyarakat Indonesia kembali dikejutkan kejadian serupa juga terjadi pada pengguna Indihome. Jumlahnya tak main-main, diduga sebanyak 26 juta browsing history bersama dengan nama dan NIK telah bocor.
Pengamat keamanan siber, Teguh Aprianto mengatakan jika tahun 2020 telah meminta pihak Indihome untuk mematikan tracker yang mencuri riwayat pencarian. Namun ternyata yang terjadi data itu bocor dan dibagikan gratis.
"Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan," kata Teguh, dikutip Senin (22/8/2022).
"Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK".
Teguh mencontohkan jika seorang pengguna sedang membuka film dewasa dan ketahuan, dengan browsing history-nya telah dicuri, data itu bisa digunakan untuk membuat malu orang tersebut.
Atas masalah ini, Kementerian Kominfo mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman. Selain itu Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyebut kementerian akan memanggil manajemen Telkom.
"Kementerian Kominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dengan dugaan insiden," kata Semuel dikutip dari laman resmi Kominfo.
Selain itu Semuel menyatakan Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom. Dengan di saat bersamaaan melakukan koordinasi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," jelasnya.