Softbank Cs Rugi, Emir Arab Malah Mulai Investasi Startup

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 August 2022 19:21
FILE - Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, the Crown Prince of the United Arab Emirates, speaks to Turkey's President Recep Tayyip Erdogan during a welcoming ceremony at the presidential palace, in Ankara, Turkey, on Nov. 24, 2021. Rulers in the United Arab Emirates announced Saturday, May 14, 2022, that they unanimously appointed Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan as the president of this hereditarily ruled nation on the Arabian Peninsula. 
 (AP Photo/Burhan Ozbilici, File)
Foto: AP/Burhan Ozbilici

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kecerdasan buatan G42 baru saja meluncurkan dana kelolaan baru untuk investasi di startup. Ini terjadi saat sejumlah investor startup termasuk Softbank baru saja mengalami kerugian besar.

Tak main-main, G42 mengeluarkan dana sebesar US$10 miliar untuk berinvestasi pada startup teknologi tahap akhir.

Dalam pengumuman terbarunya, pendanaan akan menjadi investor ekuitas swasta dengan target spektrum teknologi yang luas "yang menjanjikan membentuk lanskap ekonomi global dalam beberapa dekade mendatang", dikutip Reuters, Kamis (18/8/2022).

Keputusan terbaru akan melihat investasi pada komputasi, teknologi bersih dan energi terbarukan, infrastruktur digital, ilmu hayati, perawatan kesehatan, material baru serta fintech.

"Kami sangat ingin terlibat dengan pengusaha perintis yang berbagai nilai-nilai inti dan ambisi pertumbuhan kami," kata Kepala Eksekutif G42, Peng Xiao.

Pendanaan dikelola oleh anak perusahaan serta bekerja sama dengan Abu Dhabi Growth Fund, yang dikelola oleh pembiayaan negara Abu Dhabi dimiliki oleh perusahaan ADQ.

Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, penasihat keamanan nasional UEA dan ketua G42 juga tercatat memimpin ADQ. Dia merupakan saudara Presiden UEA Sheik Mohamed bin Zayed dan seorang anggota senior pemerintah setempat serta pengusaha Abu Dhabi.

Sebelumnya unit investasi Softbank, Vision Fund mencatatkan kerugian US$23,1 miliar atau Rp 344 triliun. Ini terjadi saat kuartal bulan April hingga Juni.

Kerugian tersebut terjadi karena investasi perusahaan yang mereka tanamkan menguap. Softbank diketahui menjadi investor untuk beberapa perusahaan besar dunia, termasuk juga di Indonesia berinvestasi di GoTo, eFishery, dan Modalku.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Digital, Startup di Sektor Ini Paling Kering Modal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular