Magnet Investasi, Startup Proptech Urus Listing sampai KPR

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
18 August 2022 14:50
Ilustrasi Apartemen (Dok: Freepik)
Foto: Ilustrasi Apartemen (Dok: Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan, startup di bidang teknologi properti atau prop-tech sedang gencarnya mendapat pendanaan. Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang properti ternyata punya berbagai jenis model bisnis yang berbeda.

Model bisnis proptech yang paling dikenal publik mungkin adalah marketplace properti menggunakan sistem listing. Vertikal bisnis ini sudah melahirkan banyak perusahaan besar, termasuk dua raksasa Property Guru, pemilik Rumah.com dan 99 Group, pemilik Rumah123.

Di area ini, juga ada raksasa global OLX yang bisnis listing propertinya kini dikelola oleh Lamudi.

Selain itu, area yang menjadi sasaran startup di bidang proptech adalah penyedia pembiayaan alternatif untuk kepemilikan rumah serta digitalisasi proses KPR.

Meski industri proptech terbilang cukup luas, ada beberapa jenis yang menurut Managing Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono diproyeksikan dapat melejit.

Misalnya, jenis startup proptech yang menyediakan kemudahan pengajuan KPR/mortgage dan pinjaman, kemudahan dalam legalitas properti menggunakan digital signature.

"Juga ada financing serta ketersediaan bahan bangunan atau materi," kata Wesley kepada CNBC Indonesia.

Sementara General Manager Pashouses, Shirley Pranoto, menyebut bisnis yang diproyeksikan dapat melejit adalah bisnis yang dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen.

"Kami melihat bahwa yang dibutuhkan oleh masyarakat dari layanan proptech yang belum terjamah atau tertangani dengan cukup adalah terkait transaksi market rumah seken," ujar dia.

Berangkat dari itu, Shirley memaparkan bahwa Pashouses memberikan nilai lebih kepada penggunanya dengan melakukan renovasi ringan di rumah yang akan dipasarkan sehingga bisa lebih cepat terjual dan dengan harga lebih baik.

Sementara itu, Co-founder dan Chief Commercial Officer Tanaku Alwin Hajaning menjelaskan model bisnis Tanaku bertumpu kepada cara alternatif pembiayaan rumah. Calon pembeli bisa langsung menempati hunian incaran mereka setelah membayar uang muka dan booking fee.

"Mereka bisa membayar sisa cicilan uang muka sembari tinggal di hunian pilihan dengan pembayaran bulanan dan setelah lunas mereka mendapatkan pilihan untuk upgrade hunian dengan Tanaku atau mengajukan KPR dibantu oleh Tanaku," jelas Alwin.

Tanaku dan Pashouses adalah sebagian perusahaan rintisan di bidang proptech yang sedang ramai pengumuman pendanaan.

Sebut saja Kabina, sebuah startup properti dan konstruksi yang baru menyelesaikan putaran pendanaan awal. Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari beberapa angel investor termasuk Sandra Dewi.

Selain Kabina, ada AMODA yang menyediakan solusi konstruksi modular, Tanaku yang menyediakan alternatif pembiayaan kepemilikan properti, serta e-commerce bahan bangunan Juragan Material.

Lalu, divisi investasi Sinar Mas Land, Living Lab Ventures, dan Ciputra Group yang bersama AC Ventures berinvestasi di IDEAL, perusahaan yang berusaha melakukan digitalisasi proses pengajuan properti.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Gimik NFT, Harga Gedung di Manhattan Anjlok Rp 181 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular