
Badai PHK Mampir HBO Max, Rumahkan 14% Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan terus berlangsung. Bahkan juga menerjang perusahaan besar seperti Warner Bros. Discovery.
Perusahaan film dan industri hiburan asal Amerika Serikat itu merumahkan 70 pekerja di HBO Max atau sekitar 14% staf, terutama dari departemen realitas, casting, dan akuisisi divisi, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (16/8/2022).
Merumahkan karyawan adalah bagian dari upaya dari Warner Bros Discovery untuk menghilangkan tumpang tindih karena HBO Max dan Discovery+ bersatu sebagai satu layanan streaming.
Discovery menutup akuisisi WarnerMedia senilai US$43 miliar pada bulan April. Chief Executive Officer David Zaslav telah menjanjikan sinergi US$3 miliar dari merger tersebut.
Karyawan yang kehilangan pekerjaan adalah anggota tim yang dipimpin oleh mantan kepala konten HBO Max Kevin Reilly yang tidak lagi sesuai dengan struktur baru Warner Bros. Discovery, Reilly meninggalkan perusahaan pada tahun 2020.
Zaslav menggabungkan HBO Max dan Discovery+ untuk membentuk layanan streaming baru yang akan diluncurkan di AS pada pertengahan 2023. Discovery akan menyediakan program realitas untuk produk tersebut, membuat divisi realitas HBO Max tidak diperlukan lagi.
HBO juga sering bekerja langsung dengan sutradara casting, daripada menggunakan orang internal, dan telah menghapus banyak dari apa yang disebut kesepakatan bayar satu, di mana ia memperoleh film berlisensi - pekerjaan yang dilakukan oleh departemen akuisisinya.
Departemen lain yang terkena dampak termasuk bagian bisnis, pemrograman dan produksi.
Tidak akan ada jadwal tayangan yang akan dibatalkan sebagai bagian dari PHK ini. Pemutusan hubungan kerja tidak ditargetkan pada serial atau film bernaskah HBO Max.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Imbas Kehilanggan Banyak Pelanggan, Netflix PHK 150 Karyawan