Tarif Ojol Naik, Grabfood-Gofood Jadi Lebih Mahal dari Resto?

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain transportasi, pengguna Gojek dan Grab juga menggunakan jasa ojek online untuk memesan makanan dan minuman. Banyak konsumen yang bertanya-tanya apakah kenaikan tarif ojek online akan membuat harga makanan yang dipesan online lebih mahal.
Sebelum tarif naik pun, sudah banyak konsumen yang mengeluh soal perbedaan harga antara makanan yang dibeli langsung di kedai dan restoran dengan makanan yang dipesan melalui Grab dan Gojek.
Hal tersebut terjadi karena penyedia layanan seperti GoJek dan Grab, menetapkan sistem bagi hasil dari tiap transaksi di aplikasi pesan antar mereka.
Besaran bagi hasilnya disebut sekitar 20 persen dari transaksi. Ini yang membuat kebanyakan merchant atau mitra kemudian menaikkan harga produknya di aplikasi.
Andhika, sebagai salah satu pemilik restoran ayam di Malang, Jawa Timur, mengaku bahwa ia mau tidak mau harus menaikkan harga makanan yang dipasang di aplikasi hingga 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual makan di tempat. Kenaikan harga yang ia tetapkan sekitar Rp 6 ribu per satu menu.
"Di kedai misalnya satu menu harga 15 ribu, di ojol [ojek online] harganya bisa jadi Rp 21 ribu. Rata-rata beda harganya 6 ribuan per satu menu," ujarnya kepada CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
![]() |
Itulah sebabnya harga kadang berbeda antara aplikasi dan harga yang dijual di tempat. Dia kemudian menerangkan bahwa potongan tersebut akan dipotong secara otomatis setelah orderan berhasil terjual.
"Yang dipotong total per satu order. Misalnya total orderannya 100 ribu dipotongnya 20 persen dari situ," tuturnya.
Andhika juga mengatakan bahwa ia tidak menerima keuntungan dari biaya platform dan biaya lain-lain, yang dibebankan kepada konsumen.
"Itu enggak ada, pokoknya harga total [yang diterima] sudah sama tax dan lain-lain," jelas Andhika.
Biaya yang dikutip oleh platform tersebut, kemudian dibagi dua antara driver ojol dan perusahaan aplikasi. Besarannya sama dengan bagi hasil jasa transportasi yaitu 20% untuk aplikasi dan 80% untuk pengemudi.
Beda regulasi
Lalu setelah Kementerian Perhubungan menaikkan tarif ojek online, apakah harga makanan dan minuman yang dipesan lewat ojol bakal makin mahal?
Berdasarkan regulasi, tarif baru yang dikeluarkan oleh Kemenhub hanya berlaku untuk jasa transportasi. Jasa pesan antar, baik makanan dan minuman maupun logistik seperti pengantaran barang yang dibeli lewat e-commerce, punya dasar hukum yang berbeda.
Artinya, jika konsumen merasa harga makanan dan minuman yang dipesan lewat ojol lebih mahal dari restoran setelah berita kenaikan tarif ramai di media. Kemungkinan besar, mereka hanya baru sadar dan tidak ada kaitannya dengan tarif baru ojol yang diumumkan.
[Gambas:Video CNBC]
Ini Dia Saingan Baru Grab & Gojek!
(dem/dem)