Dulu Cleaning Service, Kini Miliarder Sukses Berharta Rp 29 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Mungkin tidak pernah ada yang menyangka nasib Lee Su-Jin. Pria asal Korea Selatan itu dulunya merupakan cleaning service di love hotel tapi sekarang menjadi pendiri startup dan memiliki kekayaan senilai Rp 29 triliun.
Lee Su-Jin melakoni pekerjaannya sebagai janitor saat usia 23 tahun. Sebagai informasi love hotel adalah penginapan yang disewa per jam dan biasanya digunakan untuk aktivitas seksual negara tersebut.
"Hari demi hari, saya merasa sengsara tetapi bertahan. Rasanya seperti mimpi sekarang," ujar Lee Su-jin, dikutip dari Bloomberg News, dikutip Selasa (9/8/2022).
Pendapatannya dari bekerja ternyata digunakannya untuk berinvestasi di saham dan berbisnis salad. Usahanya ternyata tak membuahkan hasil yang manis, tetapi itu yang menjadi titik balik kehidupannya.
Lee Su-Jin akhirnya kembali ke hotel, tetapi untuk membangun komunitas hotel. Mulai dari pasokan handuk, tisu toilet, hingga pemilik hotel.
Tahun 2017, Lee Su-Jin merilis aplikasi Yanolja, yang berarti "hey lets play". Aplikasi itu cukup populer untuk memesan love hotel atau motel di Korea Selatan.
Para pemilik penginapan, dia bujuk untuk membuang citra buruk hotel yakni kebusukan, seks, perselingkuhan serta bunuh diri. Lee Su-Jin ingin fasilitas menarik lebih banyak orang untuk bisnis, keluarga dan turis.
Hasilnya ternyata baik, citra love hotel berubah di negara tersebut. Dia juga bisa mengembangkan bisnis berbasis cloud yang membantu mengelola sistem reservasi dan analisis big data untuk memprediksi perilaku pelanggan.
Yanolja dilaporkan bekerja sama dengan 17 ribu hotel sebagai rekanan. Perusahaan juga memiliki lebih dari 350 karyawan sebagian besar berfokus pada riset dan pengembangan termasuk pada software dan desain.
Dari segi pendapatan, Yanolja mencatatkan 100,5 miliar won atau naik 19% dari periode yang sama pada kuartal I-2022. Sedangkan laba bersihnya naik ke level 9 miliar Won dari 8,8 miliar Won.
Pada kuartal III 2022, Yanolja dilaporkan akan IPO di bursa Amerika Serikat (AS). Sementara itu, perusahaan juga didukung nama investor besar, dari Softbank, GIC Singapura, Booking.com, dan Skylake Investment yang dipimpin mantan eksekutif Samsung Electronics Chin Dae-jae.
Pada Juli 2021, Forbes melaporkan Yanolja memiliki valuasi sekitar US$6,7 miliar. Pemegang saham terbesarnya adalah Softbank Vision Fund 2.
Lalu berapa kekayaannya sekarang? kabarnya dia memiliki 16,54% saham perusahaan sedangkan istri serta kedua putrinya memegang masing-masing 15,8%. Kekayaan keluarga itu diperkirakan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun.