
Eks Founder Startup Tak Laku di Bursa Kerja, Benarkah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski banyak yang mendorong masyarakat untuk menjadi wirausaha, tetapi nyatanya mereka yang mencantumkan diri sebagai bekas pendiri startup tidak laku di bursa kerja. Ini terlihat dalam sebuah studi baru oleh Tristan Botelho, asisten profesor perilaku organisasi di Yale University.
Studi ini dilakukan dengan mahasiswa PhD Botehlo dan Yale SOM, Melody Chang melamar ke 2.400 pekerjaan rekayasa perangkat lunak tingkat pemula di enam wilayah metro seluruh Amerika Serikat (AS). Lamaran itu menggunakan CV fiktif, yang beberapa di antaranya adalah sebagai pendiri startup sukses, lainnya untuk pendiri startup gagal, serta sisanya tidak menuliskan pengalaman sebagai pendiri.
Hasilnya, resume tanpa pengalaman pendiri mendapatkan 24% permintaan wawancara dan 13,6% untuk pengalaman pendiri. Selain itu pendiri startup yang sukses juga memiliki hasil buruk, hanya 10,9% dipanggil wawancara berbanding dengan 16,2% untuk founder startup gagal.
Selain itu Botelho juga mengirim 400 aplikasi lagi kepada pekerjaan tingkat menengah dengan CV untuk pendiri pria sukses dan profil pria bukan sebagai pendiri. Hasilnya hampir serupa yakni 6,3% untuk pilihan pertama yang dipanggil wawancara dengan 13,8% untuk non-pendiri.
"Apa yang mungkin mengejutkan tentang hasilnya adalah pengusaha sukses paling tidak disukai," ujar Botelho dikutip dari Yale Insight, Senin (8/8/2022).
Penelitian ini juga mewawancarai para perekrut. Pengusaha sukses dikhawatirkan tidak akan bertahan lama di perusahaan dan pergi dalam beberapa bulan, bahkan "membajak" beberapa orang lainnya, ungkap mereka.
"Untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut, kami mewawancarai perekrut teknis. Mereka benar-benar takut seorang pengusaha sukses akan pergi setelah beberapa bulan dan mereka memiliki kisah nyata mengenai pengusaha sukses pergi dan membawa orang bersama mereka," jelasnya.
Dari hasil mewawancarai 20 profesional perekrutan, banyak dari mereka menghargai pola pikir kewirausahaan dan pengalaman yang luas. Namun ada kekhawatiran, para eks-founder ini terlalu independen, tidak berkomitmen dengan perusahaan dan mungkin tidak cocok dengan struktur tempat kerja tradisional.
Botelho menyarankan saat pendiri melamar pekerjaan harus memperlihatkan keinginan menyesuaikan diri serta berkomitmen pada perusahaan. "Mereka perlu menunjukkan bagaimana pengalaman menyiapkan mereka untuk sukses di perusahaan," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muda & Kaya Raya, Ini 4 Bos Startup Terkaya di Indonesia