Dulu Cleaning Service, Kini Jadi Founder Startup Harta Rp29 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak ada yang menyangka kehidupan Lee Su-Jin, pendiri startup Yanolja bisa berubah drastis. Pada usia 23 tahun, dia hanya seorang cleaning service di love hotel namun sekarang mengantongi kekayaan yang mencapai Rp 29 triliun.
Sebagai informasi love hotel adalah penginapan yang disewa per jam, biasanya untuk aktivitas seksual. "Hari demi hari, saya merasa sengsara tetapi bertahan. Rasanya seperti mimpi sekarang," ujar Lee Su-jin, dikutip dari Bloomberg News, dikutip Selasa (25/10/2022).
Dari hasil pendapatannya itu dia investasi untuk saham dan berbisnis, yang ternyata gagal. Namun kegagalan itu menjadi titik balik kehidupannya, Lee Su-Jin kembali ke hotel dengan tujuan membangun komunitas hotel dari pasokan handuk, tisu toilet, dan pemilik hotel.
Pada 2017, dia mantap mendirikan platform bernama Yanolja atau artinya 'hey lets play'. Ternyata aplikasi itu cukup populer bagi mereka yang ingin memesan love hotel atau motel di Korea Selatan.
Dia berusaha mengubah citra buruk hotel dari kebusukan, seks, perselingkuhan dan bunuh diri dengan membujuk para pemilik penginapan.
Lee Su-Jin ingin fasilitas penginapan lebih banyak bagi orang berbisnis, keluarga, dan turis.
Upayanya berbuah manis, citra love hotel akhirnya berubah. Tak sampai di sana, dia juga mengembangkan bisnis dengan cloud untuk membantu mengelola sistem reservasi dan analisis big data agar bisa memprediksi perilaku pelanggan.
Yanolja telah bekerja sama dengan 17 ribu hotel. Startup itu juga berisi 350 pegawai, yang sebagian besarnya berfokus pada riset dan pengembangan termasuk software dan desain.
Pendapatan perusahaan juga mencatatkan hasil positif. pada kuartal I-2022, Yanolja mendapatkan 10,5 miliar won (Rp 114,3 miliar) atau naik 19% dari periode yang sama. Sementara laba bersihnya melonjak dari 8,8 miliar won (Rp 95,8 miliar) ke 9 miliar won (Rp 97,9 miliar).
Yanolja dilaporkan IPO di bursa Amerika Serikat (AS) pada Q3-2022. Perusahaan ini didukung sejumlah nama besar, misalnya Softbank Vision Fund 2 sebagai pemegang saham terbesar, serta GIC Singapura, Booking.com, dan Skylake Investment yang dipimpin mantan eksekutif Samsung Electronics Chin Dae-jae.
Forbes melaporkan valuasi Yanolja pada Juli 2021 menyentuh angka US$6,7 miliar (Rp 105,8 triliun). Lee Su-Jin kabarnya memiliki 16,54% saham di perusahaan itu, sementara istri dan dua putrinya sebesar 15,8%. Kekayaan keluarga tersebut mencapai US$2 miliar atau Rp 29 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Ancaman PHK Menanti, Kerja di Startup Masih Menjanjikan?
(dem)