
Hantu Resesi Bergentayangan, Startup Fintech Jadi Korbannya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi global berdampak pada turunnya valuasi para startup. Salah satu sektor yang akan menjadi korbannya adalah fintech.
"Jadi ini kenapa? suku bunga naik. Dan sekarang banyak sekali ekspektasi dari untuk mendapat profitabilitas jauh lebih cepat," kata Founding Partner AC Venture, Pandu Sjahrir dalam program Profit CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).
Dia menjelaskan ada perubahan dari tahun 2021 di mana startup fokus pada market share. Namun untuk sekarang sudah pada profit.
"Jadi sekarang ekspektasi sedang berubah dan yang paling tajam dari re-evaluasi memang di dunia fintech," ujar Pandu.
Pandu menjelaskan nilai valuasi yang terpangkas sudah terjadi di Amerika Serikat (AS). Beberapa perusahaan yang listing dilaporkan mengalami penurunan valuasi beragam dari 30-80% pada awal tahun ini.
Meski ada pertumbuhan, nasib serupa juga terjadi pada sektor teknologi dengan adanya perubahan ekspektasi serta kenaikan suku bunga. Penurunan valuasi tersebut juga telah terlihat pada perusahaan yang masuk ke seri C atau D.
"Menurut saya sudah kelihatan beberapa kali seri C atau seri D sudah turun 20 sampai 30%," ungkapnya.
Dalam situasi yang tidak menentu ini, CEO BNI Modal Ventura, Eddi Danusaputro menjelaskan tren pendanaan pun juga akan berdampak. Apalagi startup Indonesia bukan hanya diisi investor dari dalam negeri namun kebanyakan asing.
Namun sebenarnya dalam situasi ini, dia mengatakan sebagai waktu terbaik untuk berinvestasi. Namun semuanya kembali lagi ke waktu yang pas.
"Sebenarnya ini good time to buy. Seperti asset class lainnya, apakah itu saham, properti, emas pada saat terjadi koreksi bagi yang masih punya dana nganggur ini selektif ini good times to invest," kata Eddi.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Bangkrut, Elon: Banyak Uang Diberikan ke Orang Bodoh