Rudal Canggih S-500 Rusia Bisa Bikin 'Loyo' Senjata AS

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 July 2022 11:40
Foto udara memperlihatkan petugas penyelamat bekerja di bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan rudal Rusia di desa Serhiivka, wilayah Odesa, Ukraina, Jumat (1/7/2022). Sedikitnya 21 orang tewas dan 38 lainnya cedera dalam serangan rudal Rusia di sebuah blok apartemen dan pusat rekreasi di kota resor barat daya Odessa. (Photo by Metin Aktas/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Foto udara memperlihatkan petugas penyelamat bekerja di bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan rudal Rusia di desa Serhiivka, wilayah Odesa, Ukraina, Jumat (1/7/2022). Sedikitnya 21 orang tewas dan 38 lainnya cedera dalam serangan rudal Rusia di sebuah blok apartemen dan pusat rekreasi di kota resor barat daya Odessa. (Photo by Metin Aktas/Anadolu Agency via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dikenal sebagai negara yang memiliki senjata canggih, salah satunya rudal S-500. Pertahanan udara jarak jauh dan sistem rudal anti-balistik S-500 Prometey (Prometheus) mulai dikembangkan Rusia pada tahun 2002.

Sistem S-500 dikembangkan oleh perusahaan Almaz-Antey, dengan sistem yang disebut sebagai Triumfator-M. Ruda S-500 pertama ditampilkan pada tahun 2021.

Produksi awal S-500 dilaporkan dimulai pada tahun 2017. Semula sistem ini direncanakan akan diterjunkan pada 2020, tetapi proyek tersebut molor dari jadwal.

Pada tahun 2021 terungkap sebuah rekaman di mana S-500 berhasil menembakkan rudal balistik berkecepatan tinggi. Pada tahun yang sama beberapa pejabat militer Rusia melaporkan bahwa pengujian resmi sistem ini telah selesai.

Sistem S-500 pertama dikerahkan di sekitar Moskow yang dirancang untuk melindungi ibu kota Rusia tersebut dan daerah sekitarnya dari serangan rudal balistik. Pada tahun 2022 diumumkan bahwa produksi massal sistem S-500 dimulai. Rusia berencana untuk menurunkan sepuluh batalyon rudal S-500 dalam beberapa tahun ke depan.

S-500 bukanlah upgrade dari S-400, melainkan desain baru. S-500 menggunakan banyak teknologi baru dan lebih unggul dari S-400 dan dirancang untuk mencegat rudal balistik, demikian dilansir dari Military Today, Rabu (27/7/2022).

Rudal S-500 direncanakan memiliki jangkauan 500-600 km dan mencapai target di ketinggian 40 km. Beberapa sumber mengklaim bahwa sistem ini mampu melacak 5-20 target balistik dan mencegat hingga 5-10 target balistik secara bersamaan.

Ia dapat mengalahkan rudal balistik yang melaju dengan kecepatan 5-7 kilometer per detik. Telah dilaporkan bahwa sistem pertahanan udara ini juga dapat menargetkan satelit orbit rendah.

Beberapa sumber melaporkan, bahwa sistem S-500 dapat mendeteksi rudal balistik pada jarak 2.000 km dan hulu ledak rudal balistik pada jarak 1.300 km. Sistem ini dapat mengalahkan rudal balistik sebelum hulu ledaknya masuk kembali ke atmosfer.

Telah dilaporkan bahwa S-500 dapat meluncurkan rudal dalam waktu 10 menit dari perjalanan. Rudal S-500 bersifat mobile, semua peralatan akan diangkut dengan truk berat dengan mobilitas tinggi.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Senjata Rusia Ini Bisa Bikin Tubuh Manusia Menguap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular