Jika Alibaba Investasi di FREN, Sinar Mas Makin Rasa Digital

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 July 2022 16:25
Intimate Dinner by Smartfren (Ist)
Foto: Intimate Dinner by Smartfren (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Alibaba dikabarkan akan berinvestasi ke perusahaan telekomunikasi asal Indonesia, Smartfren. Jika kabar ini benar, Sinar Mas makin mantap memperkuat bisnis digital.

Deal Street Asia melaporkan Alibaba menyiapkan US$100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk berinvestasi ke PT Smartfren Telecom yang juga menjadi bagian dari Sinar Mas Group, dikutip Selasa (26/7/2022).

CNBC Indonesia telah mencoba menghubungi pihak Smartfren dan Sinar Mas terkait laporan ini, tetapi belum mendapatkan respons.

Selain Smartfren, Sinar Mas diketahui tengah mengembangkan ekosistem digitalnya. Yakni melalui ratusan perusahaan teknologi dan startup, baik yang bergerak di bidang infrastruktur maupun layanan berbasis aplikasi digital.

Pengembangan ini telah dilakukan sejak belasan tahun lalu. Board of Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja menyatakan perusahaannya sudah berinvestasi membangun ekosistem digital selama kurang lebih 14 tahun.

"Kami ingin membentuk ekosistem digital yang berhubungan satu sama lain, sehingga saling menghidupkan dan akhirnya menciptakan bisnis yang berkesinambungan ke depan dan setiap bisnis bisa saling terkoneksi," ujarnya beberapa waktu lalu.

Investasi Sinar Mas mengembangkan bisnis teknologi salah satunya membangun jaringan infrastruktur komunikasi. Selain juga melakukan pembelian saham sejumlah perusahaan digital.

Misalnya saja dalam rangka pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan digital, Franky mengatakan telah memiliki saham PT Mora Telematika Indonesia atau Moratelindo sebesar 20,5%. Ini dilakukan melalui Smartfren.

Menurutnya, digitalisasi penting untuk mengoptimalkan bisnis. Yakni menghubungkan sejumlah kebutuhan dari sejumlah pemangku kepentingan.

"Ini tentang bagaimana Indonesia ini bisa betul-betul masuk ke era digitalisasi yang full scale. Indonesia beruntung karena sudah punya road map di depan, seperti Jepang, Korea, China, semua ini sudah 6-7 tahun di muka. Jadi kita bisa betul-betul akselerasi tanpa banyak menghabiskan tenaga belajar dari awal, sehingga bisa lebih cepat," ujar Franky.

Sebagai informasi, Sinar Mas juga telah memiliki ekosistem konten dan streaming media. Perusahaan telah memiliki saham di platform steraming  yaitu Vidio, WeTV hingga Viu. Untuk ekosistem fintech ada Dana, Stockbit, serta KoinWorks. Ada juga Aruna dan Sociolla pada ekosistem digital lainnya.

Investasi Sinar Mas ke startup dilakukan lewat perusahaan modal ventura SMDV dan East Ventures. Dalam bidang properti, Sinar Mas juga aktif membangun pusat perkantoran yang didesain untuk menarik perusahaan digital di BSD Green Office Park, Banten dan di Nongsa, Batam.

Di sisi lain, jejak investasi Alibaba di Indonesia juga banyak. Misalnya, Alibaba memiliki saham di Tokopedia yang kini telah merger dengan Gojek menjadi GoTo. Lazada, perusahaan e-commerce yang juga aktif di Indonesia, 100% sahamnya dimiliki oleh Alibaba.

Unit bisnis fintech Alibaba, Ant Financial, berpatungan dengan Emtek untuk mendirikan DANA. Kini, Sinar Mas juga memiliki sebagian saham dari DANA. Alibaba Group juga menyokong Akulaku, perusahaan penyedia layanan bayar tunda dan pemegang saham bang digital Bank Neo Commerce (BNC).



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular