Bitcoin dan Ether Sedot Listrik Setara Kerajaan Inggris

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
18 July 2022 16:15
A shop at Sim Lim Square in Singapore selling assembled Bitcoin mining rigs January 30, 2018.  Picture taken January 30, 2018. REUTERS/Dewey Sim
Foto: REUTERS/Dewey Sim

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan penambang cryptocurrency ternama sangat lapar listrik. Saking besarnya, daya listrik yang mereka sedot setara dengan konsumsi listrik di salah satu kota terbesar di Amerika Serikat, Houston.

Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Energi Jennifer Granholm dan Administrator Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Michael Regan, anggota dewan yang dipimpin oleh Senator Elizabeth Warren (D-Mass.) mencatat bahwa crypto miner terkemuka telah mengembangkan fasilitas berdaya lebih dari 1.045 megawatt, demikian dikutip dari The Hill, Senin (18/7/2022).

Perusahaan yang disinggung dalam laporan tersebut termasuk Riot Blockchain, Bit Digital, Bitdeer, Stronghold, Marathon, dan Greenidge.

Menyusul tindakan keras terhadap tambang kripto oleh pemerintah China, operasi penambangan makin marak di Amerika Serikat, menurut para anggota legislatif di AS.

Pangsa penambangan global AS untuk Bitcoin, cryptocurrency terbesar, meningkat dari 4 persen pada Agustus 2019 menjadi hampir 38 persen pada Januari.

Data yang diungkapkan dalam penyelidikan juga menunjukkan dua cryptocurrency terbesar, Bitcoin dan Ether, setiap tahun menghabiskan listrik melebihi seluruh United Kingdom dan menciptakan hampir 80 juta ton emisi karbon dioksida.

Tuntutan daya yang terkait dengan penambangan juga memengaruhi pelanggan listrik biasa. Gara-gara lonjakan konsumsi listrik, konsumen di bagian utara New York terkena biaya tambahan dengan nilai total mencapai US$79 juta.

"Penyelidikan kami menunjukkan bahwa industri tambang kripto AS bermasalah pada energi dan emisi. Tetapi sedikit yang diketahui tentang ruang lingkup penuh aktivitas tambang kripto, "tulis anggota parlemen.

Warren dan anggota lainnya menyebut beberapa operasi penambangan kripto yang mengklaim bahwa operasi mereka ramah lingkungan, seperti Greenidge, yang mengklaim fasilitasnya tidak pernah menggunakan batu bara di bawah kepemilikannya. Bit Digital juga menyebut operasi Air Terjun Niagara-nya "bebas karbon".

Namun, para anggota menulis, perusahaan yang bersangkutan terus menggunakan listrik dalam jumlah besar yang sebetulnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Penambang Bitcoin Indonesia, Sebulan Untung Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular