Bandar Kripto Bangkrut: Dulu Beraset Rp 375 T, Kini Rp 2,5 T

Tim, CNBC Indonesia
18 July 2022 12:20
Infografis, 9 Negara Ini di Ujung Tanduk
Foto: ilustrasi kisah kebangkrutan bandar kripto Celsius Network (CNBC Indonesia/Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, salah satu perusahaan pengelola cryptocurrency (kripto) Celsius Network mengajukan kebangkrutan ke pengadilan Amerika Serikat (AS). Seperti apa kisah salah satu perusahaan peminjaman kripto terbesar di dunia ini?

Pada Oktober 2021, CEO Celsius Alex Mashinsky mengatakan mengelola aset senilai US$25 miliar atau setara Rp 375 triliun (asumsi Rp 15.000/US$). Pada Mei lalu, ketika harga kripto jatuh berjamaah, perusahaan masih mengelola aset US$11,8 miliar. Perusahaan juga mengklaim memiliki aset US$8 miliar dalam bentuk pinjaman ke klien.

Namun kini kondisinya berbeda. Saat mengajukan kebangkrutan di AS, Celsisu mengaku memiliki aset tinggal US$167 juta (Rp 2,51 triliun) dalam bentuk tunai, yang disebut akan memberikan "likuiditas yang cukup" untuk mendukung operasi selama proses restrukturisasi.

Sementara itu, Celsius berutang kepada penggunanya sekitar US$4,7 miliar, menurut pengajuan kebangkrutannya - dan ada sekitar US$1,2 miliar kekurangan dana di neracanya.

Ini menunjukkan bahwa leverage (penggunaan utang untuk mendanai aktiva perusahaan) adalah obat yang sangat buruk, tetapi saat Anda menyedot semua likuiditas itu, jauh lebih sulit untuk menjaga pesta tetap berjalan.

Jatuhnya Celsius menandai kebangkrutan besar ketiga dalam ekosistem kripto dalam dua minggu, dan itu disebut sebagai momen Lehman Brothers kripto - membandingkan efek penularan dari pemberi pinjaman kripto yang gagal dengan jatuhnya bank besar Wall Street yang pada akhirnya memicu krisis keuangan 2008.

Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Kenapa Celcius Network Bisa Bangkut?

Bisa dikatakan Celcius Network itu lembaga pinjaman online (pinjol) kripto. Mereka menjanjikan persentase imbal hasil tahunan hingga 19% bagi pemilik kripto yang mau meminjamankan kriptonya pada perusahaan. Pembayaran diberikan setiap minggu.

Kripto yang dipinjam ini kemudian dipinjamkan lagi kepada pihak ketiga. Janji imbal hasil kepada investor ini disebutkan terlalu tinggi dan sebenarnya merugikan perusahaan. Meski begitu mereka berhasil memiliki 1,7 juta pengguna pada Juni lalu.

"Mereka mensubsidi dan mengambil kerugian untuk mendapatkan klien baru," ujar Nic Carter dari Castle Island Venture seperti dikutip dari CNBC International, Senin (18/7/2022). "Hasil di ujung lain palsu dan disubsidi. Pada dasarnya, mereka menggunakan [skema penipuan ponzi]."

Janji imbal hasil yang tinggi ini juga dibarengi dengan manajemen risiko yang tidak baik. Menurut laporan Block, Celsius menginvestasikan hampir US$500 juta di Anchor, platform pinjaman utama dari stablecoin TerraUSD. Anchor menjanjikan imbal hasil 20% per tahun kepada pemilik TerraUSD.

Masalahnya TerraUSD buatan Do Kwon kolaps dan menyebabkan guncangan di pasar kripto dan menyeret harga kripto berguguran. Celsius adalah salah satu dari beberapa platform untuk memarkir uangnya di Anchor, yang merupakan bagian besar mengapa rangkaian kegagalan besar begitu signifikan dan cepat setelah proyek UST meledak pada bulan Mei.

"Mereka selalu harus mencari imbal hasil tinggi, jadi mereka memindahkan aset ke instrumen berisiko yang tidak mungkin dilakukan lindung nilai," kata Nik Bhatia, pendiri The Bitcoin Layer dan asisten profesor keuangan di University of Southern California.

Adapun kekurangan dana US$1,2 miliar dalam neracanya, Bhatia menambahkannya adanya model risiko yang buruk dan fakta bahwa agunan dijual dari bawahnya oleh pemberi pinjaman institusional.

"Mereka mungkin kehilangan simpanan pelanggan di TerraUSD," tambah Bhatia. "Ketika aset turun harganya, begitulah cara Anda mendapatkan 'lubang'. Kewajibannya tetap, jadi sekali lagi, model risiko yang buruk."


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngaku 'Raja Kripto', Bocah Ini Justru Bangkrut-Utang Rp529 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular