Menkominfo Ungkap Alasan Satelit Elon Musk Boleh Masuk RI

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
11 July 2022 15:15
Menteri Kominfo, Johnny Plate, dalam Grand Launching of The National Digital Talent Program, Yogyakarta, Selasa (17/5/2022).
Foto: Menteri Kominfo, Johnny Plate, dalam Grand Launching of The National Digital Talent Program, di Yogyakarta, Selasa (17/5/2022).

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa Kominfo masih perlu menyambung titik-titik jaringan tulang punggung serat optic nasional, Palapa Ring, yang masih belum terhubung.

Kali ini Kominfo menyebut pembangunan Palapa Ring integrasi ini melalui program public private partnership. Jadi tidak langsung menggunakan dana APBN, melainkan dana dari pihak mitra.

"Kali ini kita bangun Palapa Ring integrasi melalui program publik private partnership. Jadi tidak dari APBN langsung, itu dari dana pihak mitra atau KPBU," ujar Johnny saat berbicara dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022, Senin (11/7/2022).

Di satu sisi, saat ini Indonesia menggunakan 8 satelit untuk kebutuhan telekomunikasi nasional dengan total kapasitas 50 Gbps. Namun menurut peta jalan proyeksi satelit, Indonesia membutuhkan kapasitas 1 Tbps sampai 2030.

"Saat ini di dalam pipeline kita ada 2 High Throughput Satellite yang sedang diproduksi dengan kapasitas 6 kali kapasitas 8 kapasitas satelit yang ada," ungkapnya.

Tahun depan, lanjutnya, di kuartal 1 akan diluncurkan 1 satelit dengan besar kapasitas 150 Gbps yang akan digunakan untuk melengkapi kebutuhan layanan satelit bagi titik-titik layanan publik di Indonesia.

Infografis: Foto: Infografis satelit Indonesia (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella)

Sedangkan pada kuartal kedua, akan diluncurkan satelit kedua ke orbit dengan kapasitas yang sama milik Eropa.

"Mudah-mudahan di akhir tahun 2023 dan di awal 2024 Indonesia khususnya pemerintah seluruh layanan publik poin akan bisa kita layani dengan satelit," tuturnya.

Dikabarkan sebelumnya untuk proyek satelit internet yang disebut akan diluncurkan di 2023 Q1, Indonesia telah menjalin kerjasama dengan perusahaan milik Elon Musk, SpaceX.

Satelit Satria 1 itu akan menumpang pada roket Falcon 9 - 5500 milik SpaceX saat meluncur dari Bumi. Ini bukan kali pertama Indonesia bekerja sama dengan SpaceX untuk membawa satelit ke luar angkasa.

"Kita sudah pernah meluncurkan Satelit Nusantara 1 pada 2019 dengan SpaceX. Satu-satunya peluncur yang bisa mengembalikan stage 1 ke daratan," kata Direktur Utama PSN/SNT, Adi Rahman Adiwoso, dalam Konferensi Pers Groundbreaking Ceremony Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah.

Adapun tempat peluncuran satelit Satria 1 dilakukan di Cape Canaveral Florida Amerika Serikat.

Selain SpaceX, Satria 1 juga menggandeng pihak lain. Misalnya kontraktor pembangunan satelit yakni Thales Alenia Space dari Perancis.

Lalu ada juga GGWIC NWIEE China untuk pembangunan gateway, kontraktor monitoring oleh Krator Defense & Security Solutions, Inc dari Inggris. Serta terakhir Hughes dan AS yang menjadi kontraktor pembangunan HUB.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perlahan Tapi Pasti 'Jembatan Angkasa' di RI Bakal Terkoneksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular