Buntut 'Prank' Akuisisi Twitter, Elon Musk Bakal Digugat

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 July 2022 09:30
Tesla and SpaceX Chief Executive Officer Elon Musk listens to a question as he speaks at the SATELLITE Conference and Exhibition in Washington, Monday, March 9, 2020. (AP Photo/Susan Walsh)
Foto: Elon Musk (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Twitter menegaskan akan melayangkan gugatan kepada Elon Musk, setelah CEO Tesla ini menarik diri dari kesepakatan pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar.

Keputusan Musk batal membeli Twitter kemungkinan akan berujung pada sengketa hukum yang berlarut-larut.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Direksi Twitter Bret Taylor dalam cuitannya.

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," jelas Taylor dalam akun twitternya @btaylor, dikutip Minggu (10/7/2022).

Merger dan akuisisi yang disengkatan akhirnya berakhir di pengadilan Delaware, ujung dari pertaruhan ini seringkali berakhir dengan perusahaan menegosiasikan kembali kesepakatan atau pihak pengakuisisi membayar target penyelesaian untuk pergi.

Pasalnya, perusahaan seringkali ingin menyelesaikan ketidakpastian demi masa depan mereka dan terus maju.

Twitter berharap bahwa proses pengadilan akan dimulai dalam beberapa minggu dan diselesaikan dalam beberapa bulan, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Ada banyak preseden untuk negosiasi ulang kesepakatan. Beberapa perusahaan melakukan penghitungan ulang terhadap akuisisi yang telah disepakati ketika pandemi Covid-19, yang merebak pada tahun 2020 dan memberikan kejutan ekonomi global.

Adapun, saham Twitter turun 6% menjadi US$ 34,58 sejak Musk membatalkan kesepakatannya. Itu 36% di bawah US$ 54,20 per saham yang Musk setujui untuk membeli Twitter pada bulan April.

Perlu diketahui, saham Twitter melonjak setelah Musk mengambil saham di perusahaan pada awal April, melindunginya dari aksi jual pasar saham yang menghantam platform media sosial lainnya.

Namun, setelah dia setuju pada 25 April untuk membeli Twitter, saham dalam hitungan hari mulai turun karena investor berspekulasi Musk mungkin akan meninggalkan kesepakatan. Dengan jatuhnya saham pada penutupan saham pada hari Jumat, Twitter diperdagangkan pada level terendah sejak Maret.

Pengumuman ini merupakan putaran lain dalam kisah setelah Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter pada bulan April, namun kemudian menunda pembelian sampai perusahaan media sosial membuktikan bahwa bot spam menyumbang kurang dari 5% dari pengguna totalnya.

Kontrak tersebut meminta Musk untuk membayar Twitter sebesar US$ 1 miliar jika dia tidak dapat menyelesaikan kesepakatan, karena alasan seperti pembiayaan akuisisi gagal atau regulator memblokir kesepakatan. Namun, biaya perpisahan tidak akan berlaku jika Musk mengakhiri kesepakatan itu sendiri.

Karyawan khawatir tentang kesepakatan itu akan berdampak pada pekerjaan, gaji, dan kemampuan mereka untuk bekerja dari jarak jauh, dan banyak yang menyatakan skeptis tentang rencana Musk untuk melonggarkan moderasi konten.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Batal Beli Twitter, Semua Gegara Bot!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular