Siapa Negara Produsen Kripto Ether Terbesar Dunia?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Jumat, 08/07/2022 15:20 WIB
Foto: Ilustrasi Ethereum (Photo by Executium on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ether merupakan mata uang digital yang dibangun di atas blockchain Ethereum, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin.

Mata uang digital ini pertama kali diluncurkan pada 2015 silam. Ethereum dibuat oleh delapan orang, salah satunya selebritas cryptocurrency Vitalik Buterin yang ketika itu berusia 27 tahun.

Ethereum bukan nama cryptocurrency, melainkan nama blockchain yang digunakan mata uang digital ini. Nama uang kriptonya adalah Ether atau simbol ticker ETH.


Seperti Bitcoin, Ehther dijalankan menggunakan blockchain, yaitu data terenkripsi yang bisa ditransfer dengan aman, sehingga tidak mungkin untuk digandakan atau dipalsukan. Ether juga didapatkan dengan ditambang dengan memecahkan teka-teki matematika rumit melalui komputer.

ETH sendiri memiliki tujuan yang berbeda dengan Bitcoin. Ethereum beroperasi sebagai jaringan terdesentralisasi yang di atasnya aplikasi dapat dibangun. Banyak token kripto (berbeda dengan koin kripto yang jumlahnya dibatasi) sebenarnya diterbitkan di atas jaringan Ethereum.

Menurut laman Ethernodes, Amerika Serikat menjadi negara produsen Ether terbesar di dunia. Sebanyak 2.112 titik (node) produksi dari 4546 produksi Ethereum yang ada di dunia ada di AS, atau sekitar 46 persen.

Sementara itu, di posisi kedua ada Jerman yang memiliki 567 titik validasi Ethereum atau menyumbang sekitar 12,47 persen. Di posisi, ketiga ada negara tetangga Indonesia yakni Singapura. Negara Singa itu memproduksi 210 atau menyumbang sekitar 4,26 persen.

Bagaimana dengan Indonesia. Laman Ethernodes mendeteksi 2 nodes Ethereum di Indonesia, ini hanya 0,04% dari total jaringan global. 

Berikut ini 10 daftar produsen Etherum terbesar di dunia:


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bitcoin Meledak, Emas Tersingkir?