Ini Biang Kerok Yang Bikin Covid BA.4-BA.5 Cepat Menyebar

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
06 July 2022 09:40
Gambar Konten, Omicron Merajalela
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mendominasi kasus Covid-19 yang saat ini ada di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sebaran subvarian tersebut mencapai persentase hingga 80 persen. bahkan sebaran dari subvarian Omicron ini di DKI Jakarta, angkanya sudah mencapai 100 persen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin  (Tangakapan Layar Youtube Sektretariat Presiden)Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tangakapan Layar Youtube Sektretariat Presiden)
Di DKI Jakarta sudah 100 persen itu adalah BA.4 dan BA.5Menkes Budi Gunadi Sadikin

"Sekarang di Indonesia, BA.4 dan BA.5 sudah lebih dari 80 persen dari varian yang kita genome sequence, bahkan di DKI Jakarta sudah 100 persen itu adalah BA.4 dan BA.5," kata Budi dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (4/7/2022).

Namun, apa sebenarnya yang membuat subvarian ini begitu cepat menyebar?

BA.4 dan BA.5 diketahui memiliki banyak mutasi yang sama dengan varian Omicron asli, tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan varian BA.2, demikian dilansir dari laman resmi GAVI, Rabu (6/7/2022)

Mereka juga memiliki sejumlah mutasi tambahan, beberapa di antaranya dapat mengubah karakteristik mereka. Kedua sub-varian sering dibahas bersama karena mutasi pada gen protein lonjakan mereka identik, meskipun mereka berbeda dalam mutasi yang ditemukan di tempat lain.

BA.4 dan BA.5 membawa mutasi L452R yang sebelumnya terdeteksi pada varian Delta. Mutasi ini yang diperkirakan bisa membuat virus lebih menular dengan meningkatkan kemampuannya untuk menempel pada sel manusia, serta menghindari sel-sel kekebalan.

Selain itu, kedua subvarian ini memiliki mutasi F486V, yang terletak di tempat spike protein virus mengikat ke sel manusia. Ini juga bisa membantu virus berhasil menghindar dari respons imun manusia.

Berbeda dengan varian BA.2, sebagian besar BA.4 dan BA.5 juga mengandung perubahan genetik yang memengaruhi tes PCR, fenomena ini disebut putusnya gen S.

Sejauh ini baru sedikit penelitian ilmiah yang telah dipublikasikan mengenai BA.4 dan BA.5, itu pun belum ada yang ditinjau oleh rekan sejawat, artinya pengetahuan tentang mereka masih terbatas.

Namun, dalam salah satu studi ini, peneliti yang dipimpin oleh Alex Sigal dari Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Durban, Afrika Selatan, menyelidiki sejauh mana antibodi 39 orang yang telah pulih dari varian Omicron asli dapat mencegah sel terinfeksi virus varian BA.4 dan BA.5.

Dari penelitian itu ditemukan bahwa antibodi tersebut beberapa kali kurang efektif melawan subvarian baru.

Namun, antibodi yang dihasilkan 15 orang yang sudah divaksinasi ternyata lebih efektif dibandingkan yang dihasilkan infeksi alami. Dampaknya, itu bisa menimbulkan dan menyebabkan gelombang infeksi baru.

"Cukup untuk menimbulkan masalah dan menyebabkan gelombang infeksi. Tetapi [itu] tidak mungkin menyebabkan penyakit yang jauh lebih parah daripada gelombang sebelumnya, terutama pada [individu] yang sudah divaksinasi." jelasnya.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Panik! Begini Cara Mencegah Omicron Varian BA.4-BA.5

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular