Jangan Panik! Begini Cara Mencegah Omicron Varian BA.4-BA.5

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 telah ditemukan di Indonesia. Subvarian tersebut merupakan mutasi dari virus Covid-19 Omicron varian sebelumnya.
Dokter dan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa masyarakat tak perlu mempermasalahkan apa pun varian Covid-19 yang ada sekarang. Hal ini diungkapkannya lantaran apapun subvarian Covid-19 yang bermutasi, kunci pencegahan dan cara mengatasinya tetap sama.
"Tidak usah permasalahkan variannya, karena protokolnya sama, pencegahannya sama," ujarnya dalam Siaran Sehat Radio Kesehatan Kemenkes RI, dikutip Senin (27/6/2022).
Menurutnya, tingkatkan protokol, jika terpapar subvarian tersebut tidak usah panik dan cukup isoman. Namun demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak boleh lengah dan tetap harus waspada.
"Penting untuk tetap tenang, tidak cemas, jangan panik, karena kita punya pengalaman menghadapi varian baru Covid," kata Syahril.
Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengungkapkan protokol kesehatan adalah kunci untuk menghadapi infeksi virus Covid-19 apa pun subvariannya.
"Meskipun banyak varian baru kalaupun dia bermutasi jadi varian baru di kemudian hari, sebenarnya kita sudah belajar kunci kesehatannya, dengan prokes dan vaksinasi. Ini harus dilakukan, dilaksanakan, dan disiplin, apapun variannya pencegahannya tetap sama," terangnya.
Protokol kesehatan yang harus dilakukan adalah dengan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak sosial, mengurangi mobilitas, dan vaksinasi.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak lupa melakukan vaksinasi lengkap plus booster tanpa perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin sama saja.
"Vaksin booster ini berguna untuk meningkatkan kembali memori antibodi terhadap virus jadi akan menurunkan risiko terpapar dan juga menurunkan risiko gejala berat jika terinfeksi." kata dia.
Diketahui mutasi Omicron BA.4 dan BA.5 ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan subvarian sebelumnya. Subvarian ini memiliki karakteristik immune escape atau bisa kabur dari antibodi Covid-19 dan juga menyebar lebih cepat.
"Virus ini bermutasi terus, jadi kita udah terbiasa dengan mutasi ini. Dan ini merupakan hal alami dari makhluk hidup dan sekarang masuk subvarian BA.4 dn BA.5," katanya.
Kabar baiknya, BA.4 dan BA.5 lebih cepat penularan tapi tingkat keparahan lebih rendah dengan gejala ringan atau tak ada gejala. Ia berharap tidak banyak yang masuk rumah sakit dan tidak ada yang meninggal dari kasus subvarian Omicron ini.
Ditambahkannya, saat ini lonjakan kasus dari 23 negara yang melaporkan infeksi subvarian ini tidaklah terlalu signifikan. Dia juga mengklaim bahwa pandemi saat ini masih terkontrol."
"Artinya fluktuasi kasus ada naik turun tapi itu hal yang wajar, kalau ada kenaikan kasus yang penting dikendalikan tidak ada lonjakan sampai kewalahan luar biasa, yang penting nanti evaluasinya bukan penambahan kasus baru saja tapi juga tingkat kematian, hospitalisasi, positivity rate dan lainnya." pungkasnya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Terkecoh, Ini Beda Gejala BA.4-BA.5 & Batuk Pilek Biasa
