
Ingat Pokemon GO? Ada Kabar Ga Enak dari CEO-nya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembang Pokémon GO, Niantic, mengalami masalah saat membangun metaverse mereka.
Seperti banyak perusahaan teknologi lainnya yang sedang menghadapi masa ekonomi yang bergejolak, perusahaan memutuskan untuk merumahkan 8 persen stafnya. PHK yang dilakukan ini mempengaruhi sekitar 85 hingga 90 orang.
Dalam email kepada staf, dilaporkan oleh Bloomberg, CEO John Hanke mengatakan bahwa perusahaan perlu mengurangi biaya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk badai ekonomi yang mungkin ada di depan, demikian dikutip Tech Crunch, Kamis (30/6/2022).
Niantic juga membatalkan empat proyek yang akan datang seperti Heavy Metal sebuah gim Transformers yang telah memasuki pengujian beta, Hamlet, dan dua proyek lainnya yang disebut Blue Sky dan Snowball. Gim yang baru-baru ini diumumkan seperti NBA All-World dan Peridot tampaknya tidak terpengaruh.
Sementara Pokémon GO menghasilkan lebih dari US$ 1 miliar pendapatan setiap tahun, gim lain seperti Harry Potter: Wizards Unite yang sekarang sudah tidak bisa diakses belum sesukses ini.
Sikmin Bloom, yang dirilis pada bulan Oktober, telah diunduh sekitar 5,6 juta kali dan menghasilkan sekitar US$6,8 juta dari pengeluaran dalam gim, menurut perkiraan dari Sensor Tower.
Sebagai perbandingan, Pokemon GO yang sukses besar menghasilkan US$500 juta hanya dalam dua bulan pertama, menjadikannya salah satu gim mobile dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada
Selain gim seluler realitas tertambah atau augmented reality (AR), Niantic sedang membangun Lightship AR Developer Kit, yang membuat alat untuk mengembangkan gim AR tersedia untuk umum secara gratis bagi siapa saja yang memiliki pengetahuan dasar tentang mesin gim Unity.
Namun, mulai Januari 2023, pengguna harus membayar untuk mengakses alat pengembangan AR ini, yang dapat menawarkan Niantic sumber pendapatan lain.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Zuckerberg Ngotot Metaverse, Setahun Rp 203 Triliun Lenyap