
MTEL Dukung Ekonomi Daerah Lewat Infrastruktur Telekomunikasi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mendukung pembangunan ekonomi di berbagai pelosok tanah air dengan memberikan akses telekomunikasi yang memadai.
Tidak hanya untuk membangun jaringan komunikasi, fasilitas yang dibangun diharapkan mampu menghidupkan ekonomi masyarakat di berbagai daerah terutama di luar Pulau Jawa.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan pihaknya mendukung promosi pariwisata dengan menyediakan infrastruktur telekomunikasi, khususnya menara Base Transceiver Station (BTS).
Adapun dalam hal ini Mitratel bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti operator seluler, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat agar layanan telekomunikasi tergelar dengan kualitas terbaik.
"Jadi, kami mengembangkan semangat kolaborasi kami dengan berbagai pihak untuk memastikan mengenalkan seluruh kekayaan atau potensi di daerah yang kami (Mitratel) hadir di sana," ujar dia kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Dia menekankan bahwa kehadiran infrastruktur telekomunikasi di luar Pulau Jawa tersebut mendorong kemudahan masyarakat untuk dapat melakukan aktivitas bisnis atau kegiatan lainnya. Menurut Theodorus, pusat pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Pulau Jawa, melainkan sudah mulai merata di luar Pulau Jawa.
"Jadi opportunity telekomunikasi bisa dipergunakan dengan mudah gelaran tower yang kami saat ini sudah ada. Sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang sudah besar," jelas Theodorus.
Seperti diketahui lebih dari 58% dari total 28.206 menara telekomunikasi yang dioperasikan Mitratel berlokasi di luar Pulau Jawa, sementara 42% lainnya di Pulau Jawa.
Selain itu Mitratel juga telah menerima instruksi dari satu operator jaringan seluler (MNO), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), untuk menggarap sebanyak 1.200 menara telekomunikasi di luar wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) atau non-3T yang nilai proyeknya diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun.
Proyek pembangunan 1.200 menara tersebut tergolong paling besar yang diterima perseroan pada tahun ini. Karenanya, Mitratel akan fokus untuk pembangunan menara di non-3T mengingat nilainya yang cukup tinggi.
Dalam membangun tower BTS, Mitratel menghadapi berbagai tantangan, terutama secara geografis. Di mana lokasi pembangunan proyek menara yang sulit dijangkau dengan alat transportasi.
"Namun demikian karena ini bagian dari tanggung jawab kami memberikan pemerataan fasilitas telekomunikasi di Indonesia, tantangan tersebut kami penuhi dengan penggelaran kualitas yang baik," ujarnya.
Tantangan lainnya adalah menjaga layanan telekomunikasi tersebut, baik aset, alat produksi maupun infrastruktur agar tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Jadi kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk menjaga layanan itu karena ini layanan milik kita bersama, dan kami memastikan hal tersebut bisa terjaga dengan baik," pungkas Theodorus.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Internet RI Bebas Hambatan, Mitratel Genjot Fiberisasi
