Pemerataan Teknologi & Informasi, Mitratel Kembangkan Sistem FTS

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
02 September 2024 11:16
Dok Mitratel
Foto: Dok Mitratel

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel senantiasa berupaya meningkatkan layanan penyediaan infrastruktur pendukung telekomunikasi di Indonesia dengan terus mendorong inovasi. Salah satu inovasi yang sedang di kembangkan oleh Mitratel adalah Flying Tower System (FTS), teknologi pesawat tanpa awak bertenaga surya yang menggunakan teknologi Zephyr High Altitude Platform Station (HAPS), dari anak usaha Airbus, AALTO HAPS Ltd. (AALTO). Mitratel menjalin kemitraan strategis dalam pengembangan FTS dengan AALTO.

Inovasi ini menjadi upaya Mitratel untuk meningkatkan pemerataan akses layanan telekomunikasi di Indonesia. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, yang biasa dipanggil Teddy, menyebutkan kerja sama dengan AALTO merupakan potensi yang sangat baik untuk memperluas konektivitas, yang memungkinkan operator seluler (MNO) memperluas cakupan layanannya dan mengurangi titik-titik blank spot jaringan.

"Kerja sama antara Mitratel dan AALTO ini merupakan upaya kami dalam mendukung rencana pemerintah Indonesia untuk memberikan akses yang merata terhadap telekomunikasi berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat," ucap dia dikutip Selasa (13/8/2024).

Akses internet dipercaya dapat meningkatkan kualitas hidup sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Oleh karena itu, Mitratel merintis berbagai inisiatif dan mengadopsi teknologi baru yang memungkinkan perusahaan seluler untuk memperluas jaringannya secara efektif, salah satunya dengan FTS.

"Mitratel senantiasa berkomitmen untuk tetap menjadi yang terbaik dan tumbuh berkelanjutan dengan mendukung pemerataan dan kedaulatan digital di Indonesia," kata Teddy.

Beberapa keunggulan FTS dibandingkan dengan teknologi Non Terrestrial Network (NTN) lainnya, yakni biaya operasional lebih efisien; fleksibilitas, yakni mudah diposisikan ulang sesuai kebutuhan; serta mampu memberikan layanan komunikasi yang lebih stabil dan berkualitas tinggi di area yang luas.

"Kolaborasi dengan AALTO akan memperluas infrastruktur yang ada untuk meningkatkan akses terhadap konektivitas yang terjangkau dan efektif di seluruh wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan mengembangkan teknologi HAPS atau FTS di Indonesia," tegas Teddy.

Mitratel menyebut FTS ini berfungsi sebagai menara di langit yang dapat terintegrasi ke dalam jaringan operator seluler. FTS memberikan banyak manfaat di bidang teknologi maupun ekonomi dan melengkapi solusi terestrial dan satelit tradisional. Cakupan 1 Platform FTS berjenis Zephyr dapat menjangkau area sekitar dengan radius 50km dengan luas area 7.850 kilometer persegi, atau setara 25

Menara untuk rural area. Hal ini menjadikan FTS sebagai solusi ideal untuk memperluas cakupan di daerah atau kawasan yang berada di luar wilayah perkotaan dan biasanya memiliki kepadatan penduduk yang lebih rendah, didominasi oleh lahan pertanian, hutan, atau area alami lainnya.

Hingga semester I-2024, Mitratel memiliki 38.581 menara dan 37.602 KM fiber optik. Saat ini, 59% menara berada di luar Jawa. Komposisi ini sejalan dengan langkah strategis Perseroan untuk menangkap peluang ekspansi operator seluler dalam mengembangkan bisnisnya ke luar Jawa. Hal ini juga terefleksikan dari pertumbuhan tenant di luar Jawa sebesar 8%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhan nya sebesar 6%.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspansi Industri Menara Ciptakan Pemerataan Akses Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular