
Gladi Resik Sukses, Ethereum Siap Dirombak

Jakarta, CNBC Indonesia - Ethereum baru saja menyelesikan gladi resik besar pertamanya untuk perombakan besar pada mata uang digital itu. Akhir tahun, Ethereum diharapkan bisa menjalani transisi resmi dari metode proof-of-work menjadi proof-of-stake.
Peralihan ini mengharuskan pengguna memanfaatkan cache Ether yang ada sebagai sarana, yakni dalam rangka melakukan verifikasi transaksi dan mencetak token baru.
Dengan cara ini, verifikasi membutuhkan daya yang lebih sedikit, apabila dibandingkan dengan menambang. Serta juga akan membuat transaksi jauh lebih cepat, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (9/6/2022).
Sebenarnya transisi sudah akan dilakukan beberapa waktu lalu, tetapi akhirnya ditunda karena ada kelemahan pada implementasi. Uji coba yang dilakukan pada Rabu, menurut para pengembang berjalan lancar.
CNBC Internasional menuliskan jaringan testnet Ethereum melakukan simulasi proses yang identik dengan yang dijalankan pada jaringan utama atau mainnet pada musim gugur nanti. Testnet membuat pengembang bisa mencoba hal baru sebelum diluncurkan pada blockchain utama dan memberi waktu melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Pada pengujian di hari Rabu menunjukkan proses validasi bukti kepemilikan saham secara substansial mengurangi energi yang diperlukan dalam verifikasi transaksi. Ini membuktikan jika proses penggabungan yang dilakukan telah berhasil.
Auston Bunsen, pendiri QuikNode mengatakan tidak ada bug yang terjadi. "Semuanya berjalan secara mulus," kata dia.
Koordinator pengembang protokol Ethereum, Tim Beiko mengatakan jaringan saat ini stabil. Ada beberapa masalah yang diketahui dan dia menyatakan pengembang "dalam beberapa hari ke depan melakukan triase sebelum membahas langkah lanjutan pada AllCoreDevs hari Jumat ini".
Sejak Desember 2020, komunitas Ethereum telah menguji alur kerja proof-of-stake pada rantai yang disebut beacon. Beiko mengatakan ini memecahkan masalah yang muncul dari upaya sebelumnya untuk peralihan.
"Kami tahu bahwa akan ada banyak pekerjaan teknis mengatasi hal seperti peningkatan sentralisasi yang kami lihat pada sistem proof-of-stake lain. Kami mencapainya dengan rantai Beacon," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Bandar' Ethereum Habis Rp 222 Triliun Beli GPU, Kini Boncos