
Begini Dampak Persetujuan ETF Ethereum Spot ke Mata Uang Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada bulan Januari 2024 memicu kenaikan tajam pada harga Bitcoin. Selain itu, perhatian pada ETF Ethereum spot juga meningkat.
Pasalnya, jika disetujui, hal ini diprediksi juga dapat memicu kenaikan di pasar mata uang kripto. Namun, adakah peluang untuk menghasilkan uang pada malam sebelum keputusan persetujuan ETF Ethereum spot yang dijadwalkan pada tanggal 23 Mei 2024?
Seperti diketahui, ETF Ethereum spot belum disetujui untuk diperdagangkan di AS, tetapi ETF Ethereum berjangka sudah tersedia selama beberapa waktu ini. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaannya.
Di pasar spot, aset-aset seperti komoditas, mata uang, dan sekuritas dipertukarkan dan diterima pada saat itu juga. Hal yang sama juga berlaku untuk ETF Ethereum spot yang dinanti-nanti ini, karena menawarkan pendekatan yang lebih mudah dan transparan daripada ETF berjangka yang membeli derivatif tanpa memiliki asetnya secara langsung.
Dengan pembelian mata uang kripto secara langsung, ETF melacak harga mata uang kripto acuan dengan lebih akurat. Karena proses pembeliannya lebih mudah, investasi seperti ini menawarkan profitabilitas yang lebih besar dan biaya manajemen yang lebih rendah. Inilah yang menjadi alasan minat besar publik di seputar persetujuan ETF Ethereum spot, yang dijadwalkan pada tanggal 23 Mei 2024. Jadi, ada apa dengan persetujuan ini?
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tetap khawatir terhadap mata uang kripto yang sering kali dilibatkan dalam penipuan, dapat menyebabkan gelembung spekulatif, dan membuat investor mulai menganggap bahwa jenis mata uang ini akan lebih aman setelah disetujui. ETF Bitcoin spot baru disetujui setelah Pengadilan Banding AS memutuskan penentangan pada bulan Agustus 2023, yang kemudian memaksanya untuk mengambil tindakan.
"Pada dasarnya, kami berpendapat bahwa pandangan SEC AS masih konservatif," kata Analis Pasar Finansial Broker Octa, Kar Yong Ang dikutip Selasa (21/5/2024).
Pada saat penulisan artikel ini, proses penyuntingan berkas perkara bersifat transparan. Pengajuan yang diperbarui pada tanggal 10 Mei 2024 lalu untuk ETF Ethereum spot menunjukkan bahwa Ark Invest dan 21Shares telah memilih untuk tidak melakukan staking, yang berarti bahwa keduanya menyesuaikan dengan persyaratan regulator. Hal serupa juga terjadi pada permohonan lain.
Pada akhir April, komisi menunda peninjauan permohonan Franklin Templeton dengan tenggat waktu pada tanggal 11 Juni. Pada bulan Mei, SEC juga menunda keputusan untuk permohonan Invesco dan Galaxy.
Sebelum itu, SEC juga memperpanjang periode peninjauan untuk permohonan serupa dari BlackRock. Adapun bulan Mei 2024 adalah tenggat waktu untuk proposal dari VanEck dan Grayscale.
"Setelah keputusan untuk permohonan VanEck, investor akan dapat memahami apa yang akan terjadi pada perusahaan investasi lain yang juga mengajukan permohonan," jelas Kar Yong Ang.
Petunjuk Mengarah Pada Peluncuran ETF
Meski terdapat skeptisisme dari sisi hukum, permasalahan ini, ada dua faktor yang secara tidak langsung melaporkan peningkatan minat investor terhadap mata uang kripto terbesar kedua tersebut.
Grayscale Investments telah mencabut permohonannya untuk membuat ETF berjangka berbasis Ethereum. Menurut pidato CEO Michael Sonnenshein, Grayscale Investments akan fokus mengonversi dana perwalian Ethereum-nya yang terbesar di dunia menjadi produk spot yang diperdagangkan di bursa.
Trader meninggalkan ETF Bitcoin dan ETF Ethereum Hong Kong. Jadi, pada tanggal 13 Mei 2024, rekor mencatat arus keluar modal dari dana tersebut: derivatif merugi $39,3 juta dalam satu hari, aset yang didukung BTC rugi $32,7 juta, dan aset yang didukung ETF rugi $6,6 juta.
"Jelas bahwa arus keluar bukan hanya disebabkan oleh koreksi harga Bitcoin selama periode ini,' kata Kar Yong Ang, analis pasar finansial broker Octa. 'Alur ETF yang sedemikian rupa menunjukkan bahwa investor beralih pada dana yang lebih menarik dan menguntungkan," tambah Kar Yong Ang.
Masa depan ETF Ethereum spot sendiri tampak menjanjikan karena kesuksesan ETF Bitcoin spot yang telah lebih dahulu disetujui. Akan tetapi, hal ini masih bergantung pada keputusan regulator dan tindakan perwakilan dana investasi. Keputusan untuk menyetujui ETF Ethereum spot mungkin akan ditunda, tetapi tidak membatalkan persetujuannya.
Menurut OctaFx, ada potensi pertumbuhan pada kedua mata uang kripto ini dalam kombinasi faktor-faktor tersebut dan kondisi koreksi lokal pada harga Bitcoin dan Ethereum.
Sekadar informasi, Octa adalah broker internasional yang menyediakan layanan trading online di seluruh dunia sejak tahun 2011. Octa menawarkan akses bebas komisi ke pasar finansial dan berbagai layanan yang telah digunakan klien dari 180 negara dengan lebih dari 42 juta akun trading. Webinar edukasi, artikel, dan tool analisis gratis yang mereka sediakan membantu klien mencapai tujuan investasi.
Perusahaan ini terlibat dalam jaringan amal dan kegiatan kemanusiaan yang komprehensif, termasuk peningkatan infrastruktur pendidikan dan bantuan darurat yang membantu masyarakat setempat.
Octa juga telah memenangkan lebih dari 70 penghargaan sejak didirikan, termasuk penghargaan 'Broker Edukasi Terbaik 2023' dari Global Forex Awards dan penghargaan 'Broker Global Terbaik Asia 2022' dari International Business Magazine.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: ETF Bitcoin Disetujui, Yakin Transaksi Kripto RI Makin Menarik?