
Update Presiden Iran Tewas Kecelakaan Heli, Siapa Pengganti Raisi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran kini dalam keadaan berkabung. Hal ini terjadi setelah Presiden negara itu, Ebrahim Raisi, dinyatakan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan helikopter di Barat Laut negara itu, Senin (20/5/2024).
Helikopter Raisi sendiri diketahui hilang sejak Minggu Sore setelah melakukan perjalanan kembali dari perbatasan Iran-Azerbaijan. Perjalananan itu dilakukannya untuk meresmikan sebuah bendungan bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.
Selain Raisi, sejumlah pejabat negara Iran juga dilaporkan meninggal dalam insiden helikopter itu, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian.
4 Hari Berkabung
Dengan wafatnya Raisi, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung mulai tanggal 20 hingga 24 Mei 2024. Ia juga menyampaikan rasa berdukanya terhadap rakyat Iran.
"Saya mengumumkan lima hari berkabung publik dan menyampaikan belasungkawa saya kepada rakyat Iran," kata Khamenei, yang memiliki otoritas tertinggi di Iran.
Sebelumnya, Ali Khamenei mengatakan tidak akan ada gangguan pelayanan publik yang berarti saat masa perkabungan ini. Menurutnya, warga Iran tidak perlu takut akan adanya gangguan.
"Rakyat Iran tidak perlu khawatir, tidak akan ada gangguan terhadap pekerjaan negaranya," tambah Khamenei dalam pidatonya yang disiarkan di TV pemerintah.
Sementara itu, warga Iran berkumpul pada hari Selasa untuk mengikuti prosesi pemakaman Raisi di kota barat laut Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan Timur. Bendera Palestina dikibarkan bersama dengan bendera Iran dalam upacara Raisi di seluruh republik Islam.
Siapa Pengganti Raisi?
Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber, akan mengambil posisi presiden sesuai dengan Pasal 131 konstitusi Iran. Mokhber akan bekerja dengan para kepala legislatif dan peradilan Iran untuk mempersiapkan pemilihan presiden dalam waktu 50 hari.
Berbeda dengan negara-negara lain, jabatan wakil presiden pertama Iran adalah jabatan yang ditunjuk. Mokhber sendiri ditunjuk Raisi setelah pada Agustus 2021, tak lama setelah menjabat. Ia adalah orang ketujuh yang memegang peran tersebut sejak revisi konstitusi.
Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad Iran, sebuah konglomerat ekonomi kuat yang sebagian besar berfokus pada kegiatan amal. Dalam pantauan Reuters, Setad diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar
Di bawah kendali Mokhber, Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, pada puncak pandemi Covid-19. Namun efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan, dengan adanya laporan orang-orang mengalami reaksi medis parah setelah menerimanya.
Selain Mokhber menjadi pengganti Raisi, kabinet Iran juga telah menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani sebagai pejabat menteri luar negeri yang menggantikan mendiang Hossein Amir Abdollahian.
![]() |
Pemilu Baru
Sementara itu, pemilu baru akan dilakukan guna memilih presiden baru Iran. Rencananya pilpres akan berlangsung 28 Juni.
Kantor berita pemerintah Iran, IRNA melaporkan tanggal pemilihan presiden ke-14 di negara itu diumumkan setelah pertemuan antara pimpinan otoritas yudikatif, eksekutif, dan legislatif. Pendaftaran kandidat presiden akan dimulai pada 30 Mei, dan kampanye akan berlangsung pada 12-27 Juni.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Presiden Iran Ebrahim Raisi: Musuh Israel, Cium Al-Quran di PBB
