Heboh PHK Karyawan, Benarkah Terjadi Bubble Burst Startup?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
30 May 2022 15:55
ini Deretan Startup Unicorn, Soonicorn, dan Centaur
Foto: Infografis/ ini Deretan Startup Unicorn, Soonicorn, dan Centaur /Aristya Rahadian

Gelembung ekonomi ini terjadi setiap kali harga barang naik jauh di atas nilai riil barang tersebut. Dalam hal ini, harga saham startup melambung tinggi, sesuai dengan valuasi investor atas tiap perusahaan.

Menurut CEO Mandiri Capital, Eddi Danusaputro, valuasi yang ada pada startup dinilai terlalu berlebihan.

"Bubble dari sisi apa? Dari sisi valuation, saya enggak mau nyebut bubble burst atau apa tapi lebih kepada dari kacamata kita para investor," ujarnya.

Bubble di pasar ekuitas dan ekonomi menyebabkan sumber daya ditransfer ke area dengan pertumbuhan cepat. Di akhir gelembung, sumber daya ditarik juga dengan cepat sehingga nilai aset-aset yang menggelembung juga anjlok.

Eddi menilai dalam beberapa tahun terakhir, valuasi yang terjadi memang agak tinggi. Dengan adanya liquidity crunch, valuasi startup semestinya lebih masuk akal. Efisiensi yang terjadi di banyak startup saat ini, menurutnya, adalah sesuatu yang positif.

"Karena buat kami para investor terutama, yang punya dana nganggur, punya ready cash, berarti kami bisa investasi ke perusahaan yang valuasinya lebih masuk akal, dan untuk long term itu lebih sehat untuk startup-nya," tuturnya.

Bagi Eddi, saat ini yang menjadi sorotan bukan seberapa lagi besar valuasi, melainkan value dari startup itu sendiri. Jadi, penurunan valuasi yang terjadi di industri startup saat ini menurutnya adalah hal yang positif.

"Sekarang the name of the game bukan lagi valuation, tapi value. Value is more important than valuation. Jadi sekarang mantra nya adalah value over valuation," pungkas Eddi.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular