
Pegawai Twitter Dipecat Karena Tidak Klik Iya di Email dari Elon Musk

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk rupanya pernah memecat karyawannya di Twitter karena tidak mengeklik pilihan "iya" di email. Kini, Twitter yang berganti nama menjadi X diperintah hakim untuk membayar mantan karyawannya US$ 605.000 atau Rp 9,45 miliar.
Awal dari pemecatan mantan karyawan yang bernama Gary Rooney tersebut adalah sebuah email yang dikirim Musk ke semua pegawai Twitter. Isi email permintaan komitmen dari seluruh karyawan untuk bekerja keras (extremely hardcore). Jika karyawan tidak mengeklik tombol "iya" sebagai tanda persetujuan mereka, karyawan tersebut dianggap tidak ingin lagi bekerja di Twitter.
Ultimatum Musk di kirim pada November 2022, sebulan setelah ia mengakuisisi Twitter. Subjek email adalah "persimpangan jalan." Secara detail, Musk menyatakan bekerja di Twitter baru akan mencakup "jam kerja yang panjang dan intens."
Di situ, Musk juga menyatakan bahwa pegawai yang tidak mengeklik email akan kena PHK dengan pesangon tiga bulan gaji.
Namun, Engadget melaporkan bahwa pemecatan Rooney yang tidak mengeklik "iya" di email yang ia terima diputuskan tidak sah oleh Komisi Hubungan Tenaga Kerja Irlandia (WRC). WRC menyatakan Rooney yang saat itu sudah 9 tahun bekerja di Twitter menerima perlakukan tidak adil dan memerintahkan Twitter atau X untuk membayar ganti rugi US$ 605.000 atau Rp 9,45 miliar.
Menurut pejabat WRC yang bernama Michael McNamee, perintah Musk untuk mengeklik "iya" di email tidak adil karena tidak bisa menjadi dasar permintaan berhenti kerja. Oleh karena itu, Twitter atau X tidak punya dasar untuk melakukan PHK atas Rooney.
McNamee menyatakan tenggat 24 jam yang diberikan Musk untuk semua karyawannya untuk menentukan ingin tetap bekerja atau tidak "tidak masuk akal." Karyawan Twitter, lanjutnya, juga tidak bisa dihukum karena menolak sebuah ultimatum yang tidak jelas detailnya.
Departemen HRD Twitter telah memberikan konfirmasi bahwa Rooney di-PHK karena keputusannya untuk tidak mengeklik "iya" di e-mail.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Ancam Pemilu AS, Usai Bikin Inggris Huru-Hara
