Deretan Startup Indonesia yang Gulung Tikar, Apa Penyebabnya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Cerita soal kesuksesan startup hingga menjadi unicorn dan decacorn memang menarik untuk disimak. Namun, kenyatannya banyak sekali startup yang akhirnya gulung tikar.
Startup di Indonesia, menurut Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengalami kegagalan akibat faktor manajerial, seperti kurangnya pengalaman dan visi jelas dari founder.
Lebih lanjut, kata Dedy, sebagaimana tertulis dalam Laporan Failory, kurangnya fokus dalam menjalankan bisnis juga menjadi penyebab gagalnya startup di Indonesia.
"Selain itu, menurut laporan dari CB Insights dua alasan utama startup mengalami kegagalan adalah karena kehabisan dana [ran out of cash] dan tidak adanya kebutuhan pasar [no market need]," ujar Dedy saat dihubungi CNBC Indonesia melalui pesan singkat.
Berikut ini beberapa startup yang akhirnya harus gulung tikar di Indonesia, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Senin (23/5/2022)
1. Airy Rooms
Sebelum pandemi Covid-19 menghantam, bisnis hotel aggregator sedang ramai-ramainya. Mereka bermitra dengan pemilik properti, dari hotel hingga motel kecil, untuk menawarkan tempat menginap dengan standar yang sama lewat platform online.
Ketika pandemi menghantam, banyak startup yang terpaksa berhenti operasi termasuk Airy Rooms yang menyetop operasionalnya per 31 Mei 2020.
CEO Airy Rooms Indonesia Louis Alfonso Kodoatie mengatakan penghentian semua kegiatan operasional Airy dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal termasuk kondisi pasar yang nyaris tumbang akibat pandemi Covid-19.
(dem/dem)