Terkuak! Biang Kerok Bisnis Startup Gagal di Indonesia

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Jumat, 20/05/2022 09:35 WIB
Foto: Infografis/Ternyata Segini Gaji CEO Startup di Indonesia/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Membangun perusahaan rintisan atau biasa disebut startup bukan menjadi hal yang mudah. Terbukti banyak startup yang belum sempat berkembang tapi sudah gagal duluan.

Tidak semua startup dapat berhasil untuk meraih kesuksesan karena beberapa faktor, seperti kurangnya kecocokan pasar-produk hingga ketidakharmonisan tim.

Laporan dari CBInsights, mengungkap 20 alasan utama kegagalan startup. Berikut dikutip CNBC Indonesia, Jumat (20/5/2022):


  • Tidak ada kebutuhan pasar (42%)
  • Kehabisan uang (29%)
  • Komposisi tim tidak tepat (23%)
  • Kalah dalam kompetisi (19%)
  • Harga atau biaya tanggungan (18%)
  • Produk yang tidak ramah pengguna (17%)
  • Produk tanpa model bisnis (17%)
  • Pemasaran yang buruk (14%)
  • Mengabaikan pelanggan (14%)
  • Produk diluncurkan di waktu yang tidak tepat (13%)
  • Kehilangan fokus (13%)
  • Ketidakharmonisan antartim atau dengan investor (13%)
  • Pivot berakhir buruk (10%)
  • Kehilangan passion (9%)
  • Ekspansi gagal (9%)
  • Tidak ada pendanaan atau ketertarikan dari investor (8%)
  • Masalah hukum (8%)
  • Tidak menggunakan jaringan (8%)
  • Burnout (8%)
  • Tidak bisa pivot (7%)

Di Indonesia sendiri memiliki program 1000 Startup. Adapun fokus program ini untuk mendorong terwujudnya ekosistem startup digital yang kolaboratif dan inklusif dengan visi menciptakan solusi bagi permasalahan bangsa dengan memanfaatkan teknologi digital.

Menurut data dari website resmi, ada lebih dari 1.160 startup dirintis dan 85.000 calon founder. Ada beberapa tahapan program yang diberikan, mulai dari ignition, networking, workshop, hacksprint, bootcamp, dan incubation.

Indonesia disebut memiliki potensi ekonomi digital mencapai sekitar USD70 Miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan akan mencapai USD146 Miliar Dolar AS pada tahun 2025.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyatakan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo, telah menunjukkan komitmen mencapai keberhasilan transformasi digital melalui pengembangan talenta dan inovasi teknologi digital melalui pembinaan pengusaha teknologi lokal dan startup teknologi.

"Untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia ditopang oleh ketersediaan talenta digital yang menyoroti urgensi untuk memelihara dan menarik talenta digital di bidang TIK dan teknologi baru, termasuk Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing, dan Internet of Things," ujarnya, dikutip dari keterangan resmi.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center