
Kominfo Buka-bukaan Biang Kerok Bisnis Startup Gagal di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Membangun perusahaan rintisan atau startup bukan menjadi hal yang mudah. Terbukti banyak startup yang tumbang, bahkan saat mereka masih belum sempat berkembang.
Tidak semua startup dapat berhasil untuk meraih kesuksesan karena beberapa faktor, seperti kurangnya kecocokan pasar-produk hingga ketidakharmonisan tim.
Menurut Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, startup di Indonesia mengalami kegagalan akibat faktor managerial, seperti kurangnya pengalaman dan visi jelas dari founder.
Lebih lanjut, kata Dedy, sebagaimana tertulis dalam Laporan Failory, kurangnya fokus dalam menjalankan bisnis juga menjadi penyebab gagalnya startup di Indonesia.
"Selain itu, menurut laporan dari CBinsights dua alasan utama Startup mengalami kegagalan adalah karena kehabisan dana (ran out of cash) dan tidak adanya kebutuhan pasar (no market need)," ujar Dedy saat dihubungi CNBC Indonesia melalui pesan singkat.
Berikut ini laporan dari CBInsights yang mengungkap 20 alasan utama kegagalan startup.
- Tidak ada kebutuhan pasar (42%)
- Kehabisan uang (29%)
- Komposisi tim tidak tepat (23%)
- Kalah dalam kompetisi (19%)
- Harga atau biaya tanggungan (18%)
- Produk yang tidak ramah pengguna (17%)
- Produk tanpa model bisnis (17%)
- Pemasaran yang buruk (14%)
- Mengabaikan pelanggan (14%)
- Produk diluncurkan di waktu yang tidak tepat (13%)
- Kehilangan fokus (13%)
- Ketidakharmonisan antartim atau dengan investor (13%)
- Pivot berakhir buruk (10%)
- Kehilangan passion (9%)
- Ekspansi gagal (9%)
- Tidak ada pendanaan atau ketertarikan dari investor (8%)
- Masalah hukum (8%)
- Tidak menggunakan jaringan (8%)
- Burnout (8%)
- Tidak bisa pivot (7%)
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terkuak! Biang Kerok Bisnis Startup Gagal di Indonesia
