Demi Beli Twitter, Elon Musk Rela 'Ngutang' Ratusan Triliun

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
26 April 2022 07:45
FILE-  The Twitter icon is displayed on a mobile phone in Philadelphia on April 26, 2017. Tesla CEO Elon Musk won't be joining Twitter's board of directors as previously announced. The tempestuous billionaire remains Twitter’s largest shareholder. Twitter CEO Parag Agrawal tweeted the news, which followed a weekend of Musk tweets suggesting possible changes to Twitter, including making the site ad-free. Nearly 90% of Twitter's 2021 revenue came from ads. (AP Photo/Matt Rourke, File)
Foto: AP/Matt Rourke

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk secara resmi sudah mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter pada Senin (25/4/2022) malam.

Twitter mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk diakuisisi oleh entitas yang sepenuhnya dimiliki oleh Elon Musk, seharga US$54,20 per saham tunai dalam transaksi senilai sekitar US$44 miliar atau setara Rp 629,2 triliun (asumsi Rp 14.300/US$).

Rupanya keinginan Musk untuk memiliki Twitter bukan guyonan belaka. Dikabarkan sebelumnya Musk rela 'ngutang' untuk bisa membeli Twitter.

Ia sukses mendapat komitmen pendanaan senilai US$ 46,5 miliar. Dana yang disiapkan tersebut setara Rp 667 triliun

Uang sebanyak US$46,5 miliar itu terdiri dari utang sebesar US$ 25,5 miliar dari Morgan Stanley dan komitmen pendanaan ekuitas sebesar US$21 miliar.

Komitmen pendanaan tersebut berasal dari sejumlah perusahaan, termasuk Bank of America, Barclays, MUFG, Societe Generale, Mizuho Bank, dan BNP Paribas.

Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX, dalam beberapa pekan terakhir telah mengumpulkan lebih dari 9% saham di perusahaan tersebut.

Twitter kemudian memberikan tawaran kepada Musk untuk bergabung dengan dewan direksi, tetapi dengan syarat dia tidak dapat membeli lebih dari 14,9% perusahaan.

Dengan membeli 100% saham Twitter, Elon Musk berencana menjadikan Twitter go private. Artinya Twitter tidak lagi tercatat di bursa saham dan saham perusahaan tidak lagi tidak lagi diperdagangkan di bursa.

Keuntungan perusahaan go private adalah menghilangkan tekanan untuk mengajukan laporan keuangan triwulanan, memberi eksekutif lebih banyak kebebasan untuk mengejar proyek yang lebih berisiko dan jangka panjang tanpa khawatir tentang pemegang saham publik yang menuntut hasil cepat.

Dalam suratnya ke Twitter, Elon Musk menekankan bahwa dia melihat "potensi luar biasa" di Twitter sebagai "platform kebebasan berbicara di seluruh dunia." Namun dia menambahkan bahwa manajemen platform media sosial saat ini tidak dapat membuka potensi itu, seperti dikutip dari Fortune, Selasa (26/4/2022).


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Orang Kaya: Jumpa Luhut Pakai Kaos, Tak Punya Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular