Amerika Janji Hentikan Uji Coba Rudal di Luar Angkasa

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
21 April 2022 18:30
Pesawat F15 Eagle melepaskan rudal anti satelit (ASAT) dalam sebuah uji coba.
Foto: Paul E. Reynolds/Public Domain

Jakarta, CNBC - Amerika Serikat berencana mengumumkan pada 25 April komitmen untuk menghentikan uji coba rudal jenis anti-satelit (ASAT).

Keputusan itu diambil setelah baru-baru ini tes serupa oleh Rusia dikritik karena membahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan puing-puing rudal.

Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang mengetuai Dewan Antariksa Nasional, akan mengumumkan larangan AS yang diberlakukan sendiri di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California.

Larangan itu - yang pertama dari jenisnya oleh suatu negara - adalah bagian dari strategi pemerintahan Biden untuk mempromosikan penggunaan ruang angkasa, yang bertanggung jawab, dan Harris akan mendesak negara-negara lain untuk mengikutinya.

Komitmen ini membahas salah satu ancaman paling mendesak terhadap keamanan dan keberlanjutan ruang angkasa, seperti yang ditunjukkan oleh uji coba rudal ASAT Rusia yang merusak pada November 2021.

"Republik Rakyat China juga diketahui melakukan tes serupa pada 2007," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Science The Wire, Kamis (21/4/2022).

Rusia pada 15 November dilaporkan meluncurkan uji coba rudal anti-satelit yang menghantam satelit mata-mata era Soviet yang tidak berfungsi di orbit rendah Bumi. Kejadian ini menghasilkan 1.632 kepingan puing-puing ruang angkasa, menurut basis data objek orbit Angkatan Luar Angkasa AS.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengutuk tes itu sebagai "sembrono dan tidak bertanggung jawab," karena puing satelit menimbulkan risiko bagi satelit aktif di orbit dan memaksa astronot AS untuk berlindung di Stasiun Luar Angkasa Internasional.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! China Kembangkan 6G Untuk Dukung Rudal Hipersonik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular