
Teknologi Israel Cegat Rudal di Luar Angkasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertempuran Israel berlanjut hingga luar angkasa. IDF melaporkan telah menghancurkan ancaman udara dengan menggunakan sistem pertahanan rudal Arrow.
Ancaman udara itu berasal dari pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman. Laporan IDF soal penembakan rudal tersebut dilakukan pekan lalu.
Roket diduga mencapai garis Karman yakni batas atmosfer dengan luar angkasa, yakni sekitar 100 kilometer dari permukaan. Houthi disebut meluncurkan rudal jarak jauh Barkan 3 dan dipandu laser, dikutip dari Daily Mail, Kamis (9/11/2023).
Merujuk pada ancaman Houthi akhir bulan lalu, juru bicara IDF, Daniel Hagari menjelaskan Israel tahu cara melindungi diri sendiri dan kepentingannya. Dia juga menambahkan pihaknya akan berkonsentrasi pada perang dengan Hamas dan tidak akan terganggu dengan insiden tersebut.
Arrow dibangun bersama dengan Amerika Serikat. Uji coba pertamanya dilakukan pada 2013 dan berikutnya pada 2014 serta 2019 di Alaska.
Pembangunan Arrow tersebut dilakukan di tengah adanya kekhawatiran akan program nuklir dan balistik berkelanjutan milik Iran.
Arrow didesain untuk mencegat rudal balistik yang berada di luar atmosfer Bumi. Selain itu juga dapat melancarkan ancaman jarak jauh, termasuk yang membawah senjata pemusnah massal.
Daily Mail menuliskan Arrow menggunakan teknologi hit-to-kill. Ini dilakukan untuk menghancurkan rudal yang masuk dengan meluncur secara vertikal dan bergerak ke titik intersepsi.
Israel juga telah menggunakan sistem Arrow pada perang Hamas 7 Oktober 2023 lalu. Sementara pada 31 Oktober 2023, Houthi bergabung dengan konflik tersebut menembakkan drone serta rudal ke Israel.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Robot Pembunuh Israel Siap Meluncur, Manusia Lenyap Seketika
