AS Izinkan Tes Covid-19 Lewat Napas, Serupa dengan GeNose?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 April 2022 13:40
Pemeriksaan Covid-19 di AS
Foto: Orang-orang mengantre untuk menunggu pemeriksaan COVID-19 saat wabah penyakit corona virus (COVID-19) mulai meningkat di luar Gereja Baptis Selatan Encanto, San Diego, California, AS, (4/1/2022). (REUTERS/Mike Blake)

Alat tersebut menggunakan teknik dengan nama kromatografi gas spektrometri massa gas (GC-MS). Yakni memisahkan dan mengidentifikasi campuran kimia dan dengan cepat mendeteksi lima Senyawa Organik Volatil atau VOC terkait dengan SARS-CoV-2 dari napas yang dihembuskan.

Saat Breathalyzer mendeeksi adanya VOC dari virus Covid-19, hasil tes dugaan dikembalikan dan harus dikonfirmasi dengan tes molekuler. Hasil negatif dipertimbangkan pada konteks paparan pasien baru-baru ini, riwayat, serta adanya tanda dan gejala klinis konsisten terkait Covid-19, karena tidak mengesampingkan infeksi virus.

Tes itu tidak boleh digunakan menjadi satu-satunya dasar. Serta juga tidak menjadi dasar keputusan pasien, termasuk mengenai mengontrol infeksi.

InspectIR berharap bisa memproduksi 100 instrumen per minggu. Angka itu dapat digunakan untuk mengevaluasi sekitar 160 sampel per hari. Dengan begitu, kapasitas penggunaan tes Covid-19 lewat napas itu diharapkan bisa terus menanjak hingga sekitar 64 ribu sampel per bulan.

Indonesia juga sempat menggunakan alat tes pernapasan untuk mendeteksi Covid-19, yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada yang diberi nama GeNose. Cara kerjanya serupa dengan InspectIR, yaitu mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) terkait Covid-19.

(npb)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular