
AS Izinkan Tes Covid-19 Lewat Napas, Serupa dengan GeNose?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) punya cara baru untuk menguji Covid-19 yakni melalui pernapasan. Teknologi ini baru saja mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Food and Drug Administration atau FDA AS.
"Otorisasi hari ini merupakan contoh lain dari inovasi cepat yang terjadi dengan tes diagnostik untuk Covid-19," kata direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA, Jeff Shuren, dikutip dari laman resmi FDA, Senin (18/4/2022).
"FDA terus mendukung pengembangan tes Covid-19 baru dengan tujuan memajukan teknologi yang bisa membantu mengatasi pandemi saat ini, serta menempatkan AS dengan lebih baik pada keadaan darurat kesehatan masyarakat".
Lembaga itu memberikan sejumlah syarat untuk tes bisa dilakukan. Misalnya tempat tes Covid-19 itu dilakukan di lingkungan spesimen pasien dikumpulkan dan dianalisis. Ini bisa di kantor dokter, rumah sakit dan tempat mobile testing.
Selain itu tes Covid-19 melalui pernapasan dilakukan oleh operator terlatih dengan kualifikasi di bawah penyedia layanan kesehatan dengan izin. Selain itu juga bisa berasal dari penyedia yang memiliki wewenang oleh undang-undang negara bagian meresepkan tes dan bisa memberikan hasil dalam waktu kurang dari tiga menit.
Alat itu bernama InspectIR Covid-19 Breathalyzer. Ini telah diuji dalam sebuah penelitian pada 2.409 orang. Peserta pengujian itu juga terdiri di antaranya adalah pasien Covid-19 dengan gejala dan tanpa gejala (OTG).
Dalam studi, tes memiliki sensitivitas 91,2% (persentase sampel positif yang diidentifikasi dengan benar oleh tes) serta spesitivitas 99,3% (persentase sampel negatif yang diidentifikasi dengan benar).
Selain itu, studi juga menunjukkan populasi dengan 4,2% individu yang positif tes punya nilai prediksi negatif 99,6%. Artinya orang yang hasil tesnya negatif terdektsi benar-benar negatif di daerah rendah prevalensi penyakit.