Rencana Besar Bos Tesla Elon Musk Usai 'Kuasai' Twitter

roy, CNBC Indonesia
12 April 2022 14:55
elon musk
Foto: courtesy CNBC

Setelah menjadi pemegang saham terbesar Twitter, Elon Musk sempat ditawarkan jadi direksi Twitter. Tawaran ini ditolak oleh bos Tesla itu. Hal ini memicu spekulasi dari para analis. Disebutkan kemungkinan ini membuka pintu untuk pengambilalihan Twitter secara tidak bersahabat (hostile).

"Perubahan akhir pekan ini membuat perusahaan tidak harus berurusan dengan direksi pembrontak yang men-tweet tentang hasil diskusi dewan direksi. Itu tidak akan bisa dipertahankan," tulis Don Bilson dari lembaga riset Gordon Haskett, seperti dikutip dari CNBC International.

"Sisi lain dari ini adalah Twitter harus berurusan dengan investor wild-card yang sudah memiliki 91% saham perusahaan dan memiliki sumber adya untuk membeli 91% sisanya. Meskipun Elon Musk sangat fluktuatif, kita bisa melihat langkah seperti itu segera dilakukan atau kita tidak akan pernah bisa melihat semuanya."

Analis Wedbush Securities Dan Ives menyuarakan hal yang sama. "Ini jelas akan menjadi situasi yang tidak bersahabat," kata Ives.

"Alih-alih Elon Musk di ruang menyatakan tidak atau menyetujui kandidat dewan direksi tertentu, saya pikir sekarang benar-benar sampai pada titik bahwa dalam beberapa hari mendatang saya pikir kita akan mulai melihat apakah dia akan menjadi lebih bermusuhan, lebih aktif - itulah yang menjadi fokus investor" kata Ives.

"Meskipun masih belum jelas apa prioritas Mr. Musk, kami berharap tweetnya akan mendapat perhatian tinggi, yang dapat mendorong volatilitas harga saham," tulis analis KeyBanc.

Tetapi Managing Partner Loup Ventures Gene Munster mengatakan"sebagian besar drama sudah berakhir." Munster mengatakan dia mendasarkan prediksi itu pada asumsi bahwa akan menjadi keputusan yang lebih cerdas untuk mengambil alih segera Twitter jika Elon Musk berniat melakukan itu. Dia juga mengatakan berpikir mengambil alih Twitter bukanlah tempat Elon Musk ingin menghabiskan begitu banyak waktunya.

"Pahami bahwa ada sesuatu yang penting baginya seputar kebebasan berbicara dan saya pikir dia ingin memajukannya. Pahami bahwa dia melihat itu sebagai peluang sebesar elektrifikasi dan sebesar perjalanan ruang angkasa," kata Munster. "Tetapi pada akhirnya saya berpikir bahwa ini hanya satu hal yang terlalu banyak untuk dia ambil alih."

(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular