Heboh Jual-Beli Tanah di Metaverse, Fenomena FOMO?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jual-beli tanah di Metaverse menjadi hal yang lumrah saat ini. Terlebih setelah beberapa artis, tokoh, dan perusahaan besar dunia mengumumkan ekspansi ke dunia virtual itu.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan fenomena ini masuk dalam Fears of Missing Out (FOMO). Jadi orang-orang tidak mau ketinggalan suatu hal, padahal juga tidak terlalu membutuhkannya.
"Layanan di metaverse saat ini juga terbatas, infrastruktur dan SDM-nya belum siap. Jadi saat ini masyarakat seakan-akan ketinggalan zaman kalo belum masuk ke zaman Metaverse. Ditambah artis-artis ini mengkapitalisasi namanya untuk masuk ke Metaverse. Padahal mereka nol besar kemampuannya," kata Nailul kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/4/2022).
Selain itu, dia mengatakan Metaverse seperti memupuk kekayaan. Akan ada yang membeli harga saat ini dan lalu dijual dengan harga mahal apabila masyarakat telah tergiur masuk ke dunia tersebut.
"Sekarang bayangkan untuk membeli alat untuk masuk ke Metaverse saja itu alatnya cukup lumayan mahal, terus orang ingin menggunakan layanan di Metaverse harus punya alat VR-nya (virtual reality). Jadi orang yang mampu saja yang bisa akses," jelasnya.
"Jadi saat ini hanya orang kaya saja yang bisa beli tanah. Kemudian akan "dipompom" oleh mereka agar harga meningkat seiring didorong produksi VR yang lebih murah. Mereka akan menjual tanah dan bangunan dengan harga 10 kali lipat dari yang mereka beli".
Dia melihat akan ada artis yang ikut fenomena masuk ke Metaverse, namun saat tahu tidak ada project yang jelas maka akan mundur dengan sendiri. Pada akhirnya, mereka dengan sokongan dan dana yang kuat jadi pemenang untuk bisnis ini.
Sementara itu bagi masyarakat secara umum, dia mengatakan belum akan ikut tren ini. Sebab masyarakat menilai cost terlalu mahal untuk masuk ke Metaverse.
Masalah lainnya adalah infrastruktur dan SDM belum mendukung masyarakat bisa membeli tanah serta hidup di dalamnya. Namun kembali lagi ada sebagian orang yang tertarik karena FOMO.
"Tapi bagi sebagian orang akan tertarik hanya untuk FOMO dan mengambil keuntungan di kemudian hari. Ini yang saya sebut kroni-kroni dari artis-artis pemilik metaverse ini. Tujuannya untuk mempompom permintaan," ungkap dia.
[Gambas:Video CNBC]
Cara Beli Baju dan Rumah di Metaverse, Pakai Apa Bayarnya?
(npb/roy)