
Metaverse Bakal Jadi Masa Depan Warga Bumi? Baca Dulu Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga riset Gartner Inc memprediksi pada 2026 sebanyak 25% penduduk dunia akan menghabiskan waktu setidaknya satu jam di metaverse untuk bekerja, berbelanja, pendidikan, sosial atau hiburan.
"Vendor sudah membangun cara bagi pengguna untuk mereplikasi kehidupan mereka di dunia digital," kata Marty Resnick, wakil presiden riset di Gartner, dikutip Senin (11/7/2022).
"Dari menghadiri kelas virtual hingga membeli lahan digital dan membangun rumah virtual, kegiatan ini saat ini dilakukan di lingkungan yang terpisah. Akhirnya, mereka akan berlangsung di satu lingkungan - metaverse - dengan banyak tujuan di seluruh teknologi dan pengalaman."
Gartner mendefinisikan metaverse sebagai ruang virtual bersama kolektif, yang diciptakan oleh konvergensi realitas fisik dan digital yang hampir disempurnakan.
Hal ini memberikan pengalaman imersif yang ditingkatkan, serta perangkat yang independen dan dapat diakses melalui semua jenis perangkat, dari tablet hingga layar yang dipasang di kepala.
Karena tidak ada vendor tunggal yang akan memiliki metaverse, Gartner mengharapkan metaverse akan memiliki ekonomi virtual yang diaktifkan oleh mata uang digital dan token nonfungible (NFT). Metaverse akan berdampak pada setiap bisnis yang berinteraksi dengan konsumen setiap hari.
Hal ini juga akan berdampak pada bagaimana pekerjaan diselesaikan. Perusahaan akan memberikan keterlibatan, kolaborasi, dan koneksi yang lebih baik kepada karyawan mereka melalui ruang kerja yang imersif di kantor virtual.
Bisnis tidak perlu membuat infrastruktur mereka sendiri untuk melakukannya karena metaverse akan menyediakan kerangka kerja. Selain itu, acara virtual yang telah mendapatkan popularitas selama 18 bulan terakhir akan menawarkan peluang dan lokakarya jaringan yang lebih kolaboratif dan mendalam.
"Perusahaan akan memiliki kemampuan untuk memperluas dan meningkatkan model bisnis mereka dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan beralih dari bisnis digital ke bisnis metaverse," kata Resnick. "Pada tahun 2026, 30% organisasi di dunia akan memiliki produk dan layanan yang siap untuk metaverse."
Adopsi teknologi metaverse baru lahir dan terfragmentasi, dan Gartner memperingatkan organisasi tentang berinvestasi besar-besaran dalam metaverse tertentu.
"Masih terlalu dini untuk mengetahui investasi mana yang akan bertahan dalam jangka panjang, tetapi manajer produk harus meluangkan waktu untuk belajar, mengeksplorasi, dan mempersiapkan metaverse untuk memposisikan diri mereka secara kompetitif," kata Resnick.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drakor & KPop Minggir Dulu! Korsel Mau Jadi Raja Metaverse