Regulasi & SDM Jadi Kunci Inklusi Keuangan Digital

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 29/03/2022 16:55 WIB
Foto: Peluang Digitalisasi Hingga Blockhain Dalam Pemulihan Nasional(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - CNBC Indonesia Economic Outlook 2022 bersama dengan Pluang dan Y20 Indonesia 2022 dalam tema 'Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia' menghadirkan dialog eksklusif dan paparan dari para tokoh ekonomi dan ahlinya untuk mengulas arah, strategi dan tantangan pemulihan ekonomi nasional 2022.

Pemerintah mendukung literasi finansial untuk mencapai inklusi keuangan di Indonesia. Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP) Dilla Novilia Amran mengatakan, hal ini sudah menjadi mandat yang berlaku bagi semua.

Adapun menurut dia infrastruktur merupakan prasyarat dalam mencapai inklusi keuangan, sehingga pemerintah perlu memfasilitasinya. Di samping infrastruktur, pemerintah juga perlu menyiapkan regulasi yang tepat.


"Point solve regulasi sangat penting karena di sini posisi pemerintah bukan untuk curbing, tapi untuk di mana caranya ini flourish. Tentunya jangan sampai terjadi bad actor," jelas Dilla dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Upaya mengejar target inklusi keuangan sampai 90% pada 2024 pun bakal tidak terlepas dari peran teknologi digital. Selain infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) atau digital talent juga menjadi perhatian sehingga inklusi keuangan bisa tercapai.

Dilla mengakui, saat ini Indonesia masih kekurangan SDM di bidang teknologi digital. Padahal kata dia, kebutuhan SDM untuk bidang ini diperkirakan mencapai 9 juta untuk tahun 2030.

"Ini besar sekali investasi pemerintah, swasta, di bidang SDM. Karena tanpa SDM yang baik, percuma punya infrastruktur. Jadi infrastruktur dibangun, SDM tetap dibangun. Tata kelola, ekosistem, juga penting sekali di mana caranya pemerintah menyiapkan regulasi yang mendorong supaya ekosistem yang bagus itu tercipta, yang akhirnya bawa manfaat buat kita semua," jelas Dilla.

Digitalisasi pun menjadi salah satu tema yang diangkat dalam Presidensi G20. Menurut Dilla, peran generasi muda atau milenial terkait digitalisasi ini menjadi salah satu kunci masa depan bangsa Indonesia.

"Anak muda yuk partisipasi aktif, latar belakangnya G20 (Presidensi Indonesia) seperti arisan. Kesempatan berikutnya 2042. Jadi anak muda yang jadi decision makers. Jadi harus mulai dari sekarang agar kebijakan pemerintah buat terbaik," tutupnya.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center